> >

Bersaksi di Sidang, Luthfi Bongkar Sikap Munarman soal NKRI hingga Kedekatan dengan Tito Karnavian

Hukum | 21 Februari 2022, 15:15 WIB
Munarman ditangkap Densus 88 terkait terorisme. (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Saksi bernama Luthfi yang berprofesi sebagai praktisi hukum, memberikan keterangan untuk terdakwa Munarman pada kasus dugaan terorisme di Pengadilan Negeri Jakarta.

Dalam kesaksiannya, Luthfi mengatakan Munarman yang dikenalnya sejak 1999 tidak pernah menyebarkan paham radikal dan anti-NKRI.

Hadir sebagai saksi yang meringankan bagi Munarman, Luthfi ditanya sejumlah pertanyaan oleh jaksa di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (21/2/2022).

“Munarman Radikal?” tanya Jaksa.

“Enggak,” jawab Luthfi.

“Munarman Anti NKRI?” tanya Jaksa.

Baca Juga: Soal Kata "Baiat" Muncul Berkali-kali dalam Isi Chat Ponsel Munarman, Ini Penjelasan Kuasa Hukum

“Enggak pernah,” jawab Luthfi.

“Kenal ormas Kontras?” tanya Jaksa.

“Tahu. LSM yang didirikan di LBHI kemudian dia bergerak di bidang antikekerasan,” jawab Luthfi.

“Munarman di Kontras apa?” tanya Jaksa.

“Salah 1 inisiator,” jawab Luthfi. 

“Hubungan Abdurahman Saleh dengan Munarman?” tanya Jaksa.

“Tahu, karena mereka sama-sama di YLBHI,” jawab Luthfi.

“Pernah radikal?” tanya Jaksa.

“Sejauh Saya kenal Munarman, baik-baik saja, nggak ada hal-hal kaya gitu, (anti) pemerintah, (pro) kekerasan,” jawab Luthfi.

“Ikuti sepak terjang Munarman?" tanya Jaksa.

Baca Juga: Sidang Kasus Terorisme Munarman Digelar Lagi Hari Ini, JPU Hadirkan 6 Saksi dari Medan dan Jakarta

“Iya saya ikut ke kantornya dan kerja sama beberapa kasus, dia pengacara gesit,” jawab Luthfi.

“Bela OPM pernah tau gak?” tanya Jaksa.

“Saya tidak terlalu tahu dalam konteks apa,” jawab Luthfi. 

“Ceramah-ceraman (Munarman) gimana?” tanya Jaksa.

“Kalau kekerasan itu nggak ada, beliau nggak suka kekerasan. Malah nangis sih pernah,” jawab Luthfi.

Dalam ceramah anti-pemerintah, anti-NKRI?” tanya Jaksa.

“Nggak pernah. Yang saya pahami beliau sekeras apapun idenya tapi konstitusional, taat azas, lewat jalur konstitusi,” ujar Luthfi.

“Ceramahnya dia tentang syariat islam tuh gimana?” tanya Jaksa.

Baca Juga: Saksi Sidang Munarman: Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina Sempat Ikut Pembaiatan ISIS di Makassar

“Dalam wacana Islam, syariat Islam itu jadi bagian hukum positif. Yang saya pahami beliau yaitu gimana memenangkan ide-ide syariah dalam kasus-kasus tertentu, tentang bagaimana pakaian muslimah, bank syariah, dll. Semua itu dalam kerangka NKRI, konstitusional. Beliau enggak punya framework yang sifatnya anarkis,” jawab Luthfi.

“Keterlibatan Munarman dalam 212?” tanya Jaksa.

“Sebagai Panglima Lapangan, bertanggungjawab dalam keamanan ketertiban. Pelaksanaan 212 enggak ada rumput yang terinjak, sampah yang terbuang dengan jorok, karena kemampuan dari Munarman membangun suatu sikap bersama dari jemaah untuk bersama-sama punya kesadaran agar kegiatan ini dimuliakan orang banyak,” jawab Luthfi.

“Hubungan Munarman sama Tito (Mantan Kapolri)?” tanya Jaksa.

Baca Juga: Hakim Ungkap Alasan Tolak Eksepsi Munarman dan Penasihat Hukumnya: Tidak Beralasan Hukum

“Dekat, pernah berinteraksi soal 212. Kayaknya mereka berdua sama-sama Palembang juga deh. Dari ngobrol, mereka berdua kayanya teman akrab,” jawab Luthfi.

“Munarman di FPI apa?” tanya Jaksa.

“Beliau cukup panjang, sebagai sekretaris pemimpin,” jawab Luthfi. 

“FPI pro atau anti-ISIS?” tanya Jaksa.

“Jelas tidak pro, jelas anti-ISIS. Karena jalur yang ditempuh HRS adalah NKRI. Kalo ISIS kan tidak ke arah sana,” jawab Luthfi.

“FPI keluarkan maklumat?” tanya Jaksa.

Baca Juga: Fakta-Fakta Sidang Kasus Terorisme Munarman, Hendak Diusir Acara Baiat ISIS di UIN Ciputat

“Yang saya ingat menjaga ukhuwah islamiah dan istiqomah di jalur NKRI, lalu menjaga ukhuwah islamiyah dari dunia barat yang porak porandakan baik masyarakat maupun negara Islam,” jawab Luthfi.

“Maklumat pro atau anti ISIS?” tanya Jaksa.

“Tidak sejalan dengan ISIS,” jawab Luthfi.

“ISIS tuh apa?” tanya Jaksa.

“Gerakan rakyat yang dibentuk oleh Hillary Clinton, produk barat tapi dengan image islam. Jalankan kegiatan di luar state, kekerasan atasnama agama,” jawab Luthfi. 

“(Saat Munarman jadi) Pembicara di Makassar Medan?” tanya Jaksa.

Baca Juga: Munarman Merasa Difitnah hingga Bentak Jaksa Usai Dengar Keterangan Saksi di Persidangan

“Konteksnya gimana kita istiqomah hadapi perubahan global,” jawab Luthfi. 

“Munarman di 2 tempat itu berbaiat?” tanya Jaksa.

“Enggak pernah. Yamg lain angkat 1 jari, tapi beliau diam aja. Nundukin kepala saja. Saya ingat, dan berarti beliau tidak suka. Sama sekali tidak ikut bagian dari baiat itu,” jawab Luthfi.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU