> >

Puan Maharani Ingin Perempuan Parlemen Jadi Pelopor Kemajuan Budaya Indonesia, Ini Alasannya

Berita utama | 18 Februari 2022, 14:40 WIB
Puan Maharani pun takjub dengan Muhammadiyah di milad ke-109, begitu halnya Jenderal Sigit (Sumber: Tangkapan layar sambutan Puan di Milad Muhammadiyah)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani mengatakan, para perempuan di parlemen harus terus menjadi pelopor kemajuan budaya Indonesia.

Puan menginginkan kemajuan budaya tidak terbatas dalam konteks batik tapi juga seluruh jenis kebudayaan Indonesia.

Demikian Puan Maharani dalam keterangannya pada acara puncak pengumuman karya terpilih lomba desain batik "Rupa Karya" (Ruang Pameran Karya Anak Bangsa) yang diadakan oleh Kaukus Perempuan Parlemen Indonesia (KPP-RI), Jumat (18/2/2022).

“Inilah tugas kita untuk bisa ikut menjaga dan melestarikan apa yang menjadi budaya Indonesia, bukan hanya cara berpakaian tetapi juga bagaimana cara kita menjalankan tugas sebagai anggota parlemen,” ucap Puan sebagaimana dikutip dari Antara.

Baca Juga: Puan Maharani Ingatkan Pemerintah Perhatikan Masyarakat Adat Setempat dalam Pembangunan IKN

Dalam pernyataannya, Puan menambahkan budaya juga mencakup tata cara berbicara dan berperilaku, bukan hanya tentang berpakaian.

Untuk itu, Puan pun berharap Perempuan Indonesia atau anggota parlemen perempuan bisa mencerminkan sikap berkebudayaan.

Sementara batik, kata dia, telah menjadi bagian dari keunikan budaya Indonesia serta jati diri orang Indonesia yang harus selalu dijaga dan dilestarikan.

“Batik adalah salah satu wujud nyata dari apa yang Presiden Soekarno sampaikan, bahwa kita perlu berkepribadian secara kebudayaan,” ucapnya.

Seperti diketahui, batik memiliki keragaman jenis dan motif yang berbeda-beda di setiap daerah. Namun dalam perbedaannya itu, Puan meyakini hal itu tidak lantas menciptakan sekat.

Baca Juga: Puan Maharani Minta Kemnaker Kaji Ulang Aturan Pencairan JHT di Usia 56 tahun

Bagi Puan, keragaman batik merupakan cerminan implementasi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Kita mau pakai batik dari mana saja asal kita menyukainya, kita merasa nyaman. Dan kenapa itu bisa terjadi, karena bangsa Indonesia itu kemudian disatukan oleh budaya kemudian oleh Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Puan pun mengapresiasi lima pemenang desain batik nasional yang diikuti oleh para pelaku UMKM di Indonesia.

Para pemenang itu berhasil terpilih dari 20 desain yang sudah melewati penilain dari para juri. Juri yang terlibat dalam penilaian antara lain Arzeti Bilbina Huzaimi (anggota DPR RI Fraksi PKB), GKR Hemas (anggota DPD RI - Provinsi DIY), Krisdayanti (anggota DPR RI Fraksi PDI-Perjuangan), dan Ratu Ngadu Bonu Wulla (anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem).

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU