> >

Harga Kedelai Naik karena Ketergantungan Impor, YLKI: Pemerintah Kurang Perhatian ke Produksi Lokal

Berita utama | 17 Februari 2022, 12:18 WIB
Ilustrasi kedelai sebagai bahan baku dalam produksi tahu dan tempe. Pada minggu pertama Februari 2022, harga kedelai di Indoensia telah mencapai kisaran Rp 11.240 per kilogram, sehingga banyak pengusaha tahu dan tempe yang mengeluhkannya. (Sumber: KOMPAS.COM/DEWANTORO)

"Kalau pemerintah menganggap kedelai sebagai kebutuhan esensial, ya harusnya begitu," tutur Sudaryatmo.

"Jadi, ketika ada gejolak harga di pasar global, dampaknya tidak langsung terasa ke produsen tahu dan tempe," imbuhnya.

Sudaryatmo pun mengusulkan, pemerintah seharusnya menugaskan Bulog untuk memiliki cadangan kedelai agar terhindar dari kenaikan harga akibat kendala di level global.

Di samping itu, Sudaryatmo berpendapat, perlu juga ada pengembangan benih-benih kedelai yang bisa beradaptasi dengan iklim Indonesia supaya Indonesia mampu melakukan produksinya sendiri.

Sebagai informasi, berdasarkan data terbaru Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 telah mencapai kisaran Rp 11.240 per kilogram.

Akibatnya, banyak pengusaha tahu dan tempe yang mengeluhkan tingginya harga kedelai dan mengancam akan melakukan mogok produksi.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas.com


TERBARU