> >

Soal Kata "Baiat" Muncul Berkali-kali dalam Isi Chat Ponsel Munarman, Ini Penjelasan Kuasa Hukum

Hukum | 15 Februari 2022, 20:24 WIB
Mantan Sekjen Front Pembela Islam (FPI) Munarman di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2019). (Sumber: Tribunnews.com/ Rizal Bomantama)

Kuasa Hukum Munarman, Aziz Yanuar, merespons pembacaan isi percakapan yang memuat kata "baiat" dalam sidang tersebut.

Aziz mengatakan, kata "baiat" yang disampaikan WK dinilai mengandung makna yang cenderung menyesatkan, maka perlu untuk diluruskan.

"Kami dari tim penasehat hukum meluruskan berita misleading (menyesatkan) dan cenderung tidak mencerdaskan ini. Karena baiat itu adalah pelantikan pengurus FPI," kata Aziz melalui pesan WhatsApp kepada KOMPAS TV, Selasa (15/2/2022).

Azis menjelaskan, "baiat" yang dimaksud dalam isi percakapan Munarman adalah bait untuk taat kepada ketua FPI, Rizieq Shihab. 

"Dan yang disebut dalam BAP hanya dua kali, karena ada pengurus FPI yang bertanya tentang baiat dalam prosesi pelantikan pengurus FPI," ucapnya.

Selain itu, ia mengatakan bahwa kata "baiat" sangat lumrah digunakan bahkan sebelum masa silam.

Lantas ia menjabarkan makna "baiat" yang diambil dari kitab al-Muqadimah karya Ibnu Khaldun.

”Bai’at adalah janji untuk taat. Seolah orang yang berbai’at itu berjanji kepada pemimpinnya untuk menyerahkan kepadanya segala kebijakan terkait urusan dirinya dan urusan kaum muslimin. Tanpa sedikitpun berkeinginan menentangnya. Serta taat kepada perintah pimpinan yang dibebankan kepadanya, suka maupun tidak,” paparnya.

Penulis : Baitur Rohman Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU