Wapres Cerita soal Majelis Hukama yang Belajar dari Indonesia, Siapakah Mereka?
Agama | 15 Februari 2022, 15:06 WIBTtetapi sebaliknya buku-buku Indonesia yang memuat pemikiran dan pandangan tentang toleransi dan kerukunan yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab sebagai referensi untuk pengembangan Islam dunia.
“Islam wasathiyah (moderat) dari Indonesia dipelajari, buku atau kitab Indonesia harus diterjemahkan ke bahasa Arab,” paparnya terkait Majelis Hukama.
Majelis Hukama Al-Muslimin (MHM) sendiri beranggotakan sejumlah ulama, pakar, dan tokoh muslim dari berbagai negara. Organisasi ini diketuai oleh Prof. Dr. Syekh Ahmed Al-Tayeb yang saat ini menjabat sebagai Imam Akbar Al-Azhar.
Baca Juga: Di Hadapan Ulama DDII, Wapres Bicara Hal yang Bikin Lemah Umat Islam, Apa itu?
Majelis Hukama, Kumpulan Ulama yang Buka Cabang Virtual di Indonesia
Majelis Hukama al Muslimin (MHM) adalah orgaisasi keulamaan internasional yang berisikan para ulama dan cendekiawan. Paling tidak ada dua nama ulama Indonesia yang menjadi anggota organisasi dunia tersebut, yakni Prof Quraish Shihab dan Dr. TGB M Zainul Majdi atau dikenal dengan nama Tuan Guru Bajang.
Meskipun berpusat di di Abu Dhabi, Uni Emirat, pada 15 Desember 2021, Majelis Hukama Al-Muslimin (MHM) akhirnya membuka cabang secara virtual di Indonesia
Sekjen Majelis Hukama Al-Muslimin (MHM) Dr Sultan Al-Remeithi sendiri yang datang dan meresmikan pembukaan Kantor Virtual Majelis Hukama Al-Muslimin (MHM) Cabang Indonesia.
“Saya menyambut baik dan mengapresiasi dibukanya kantor virtual MHM cabang Indonesia. Ini bagian upaya kami untuk terus membangun kerjasama dalam menguatkan koeksistensi, harmoni, dan persaudaraan manusia,” tutur Al-Remeithi, dikutip dari situs resmi mereka Moslem Elders.
Ia lantas mengatakan, sangat mengagumi kehidupan masyarakat Indonesia yang dikenal sangat religius dan toleran.
Ia mengaku, merasakan semangat persaudaraan di antara mereka. Indonesia memiliki pengalaman dalam merawat kehidupan yang harmonis dan penuh toleransi.
“Saya yakin banyak sekali orang di luar sana, termasuk di dunia Arab, yang belum tahu keindahan di Indonesia dalam kehidupan beragama dan lainnya. Ini yang harus lebih disosialisasikan. Persaudaraan dan kerukunan umat beragama di Indonesia bisa jadi contoh dunia,” lanjutnya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV