Anggota Komisi I DPR Sebut Kebutuhan Pesawat Tempur Indonesia Sudah Sangat Urgen, Tapi...
Sapa indonesia | 12 Februari 2022, 10:43 WIB“Jangan sampai kita beli pesawat tempur yang mahal dan canggih, tapi penggunaannya minim. Kalau kita lihat, Tank Leopard, yang kita miliki, itu tidak terlalu dioptimalkan di dalam operasi-operasi kondisi di Indonesia, seperti di Papua dll,” urainya.
Oleh sebab itu, Dave berharap agar pemerintah memperhitungkan masak-masak saat akan membeli, termasuk terkait rencana jangka panjang.
“Sehingga jangan sampai peralatan yang harganya miliaran dolar ini akhirnya tidak berguna secara optimal.”
Dave juga menyarankan agar dibuat perjanjian jangka panjang terkait pengawasan pembelian alutsista ini. Sehingga, siapa pun yang memimpin pemerintahan berikutnya, harus meneruskan perjanjian kerja sama berupa pengadaan alat pertahanan ini.
“Kalau misalnya nanti tiba-tiba terjadi perubahan politik lagi, itu bisa mengganggu diplomasi kita dengan negara lain, juga bisa merendahkan martabat kita, dianggap sebagai negara yang tidak commit (berkomitmen) kepada perjanjiannya.”
Baca Juga: Pesawat Tempur Rafale Baru Tiba di Indonesia dalam 56 Bulan
“Jadi bisa dikunci dalam bentuk undang-undang atau dalam perjanjian lainnya. Yang harus dipastikan adalah ini harus berkesinambungan dan jangan sampai putus di tengah jalan,” ungkapnya.
Dave menambahkan, pihaknya akan mengawasi hal ini dan memastikan persiapan pilot dan infrastruktur pendukungnya dilakukan secara berkepanjangan.
“Kunci yang paling gampang dalam bentuk undang-undang, sehingga siapa pun pemerintah yang berikutnya, harus patuh pada undang-undang tersebut,” tegasnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV