> >

Jaminan Hari Tua Baru Bisa Cair Usia 56 Tahun, KSPI: Pemerintah Tidak Bosan Menindas Buruh

Sosial | 12 Februari 2022, 08:10 WIB
Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek. KSPI kecam aturan baru soal Jaminan Hari Tua baru bisa cair usia 56 tahun. (Sumber: Dok. BPJS Ketenagakerjaan)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Aturan baru soal pembayaran manfaat Jaminan Hari Tua (JHT) baru bisa cari saat peserta Jamsostek berusia 56 tahun menuai kecaman dari berbagai pihak.

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) termasuk salah satu yang mengecap aturan dalam Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentan Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua tersebut.

Presiden KSPI Said Iqbal dengan tegas mengatakan, aturan tersebut merepresentasikan watak pemerintah yang tak bosan menindas buruh.

“Pemerintah sepertinya tidak bosan menindas kaum buruh,” kata Said dalam siaran pers, dikutip dari Kontan.co.id, Sabtu (13/2/2022).

Baca Juga: Aturan Baru, Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan Baru Bisa Cair Saat Usia 56 Tahun

Said Iqbal menggambarkan aturan semena-mena tersebut kepada buruh yang di-PHK saat usia 30 tahun. Artinya, buruh harus menunggu selama 26 tahun lamanya untuk mendapatkan Jaminan Hari Tua.

Tak hanya itu, Saiq Iqbal juga membeberkan aturan pemerintah lainnya yang tidak memedulikan nasib buruk, yakni diterbitkannya PP 36/2021 tentang Pengupahan.

Menurut KSPI, peraturan tersebut membuat upah buruh di sejumlah daerah masih rendah. Beberapa bahkan tidak naik, dan jika naik pun besaran kenaikan upah per hari masih kecil.

“Kenaikan per hari di kisaran Rp1.200, sedangkan ke toilet saja besarnya Rp2.000.”

Lebih lanjut, Said Iqbal menilai pemerintah bak menjilat ludah sendiri karena sebelumnya Presiden Joko Widodo memberikan perintah ke Menteri Ketenagakerjaan untuk membuat aturan soal JHT.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kontan


TERBARU