> >

Alasan MUI Berikan Sertifikasi Halal Vaksin Merah Putih

Update corona | 11 Februari 2022, 09:15 WIB
Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam, saat menyerahkan sertifikasi halal Vaksin Merah Putih di Kantor MUI, Kamis (10/2/2022). (Sumber: MUI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara resmi menerbitkan sertifikasi halal untuk Vaksin Merah Putih yang dibuat oleh Universitas Airlangga (Unair) dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.

Hal ini setelah melalui serangkaian pengujian dari Lembaga Pengkajian Pangan dan Obat-obatan (LPPOM) MUI serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Penerbitan sertifikasi halal untuk vaksin merah putih ini dibacakan oleh Asrorun Niam, Ketua MUI Bidang Fatwa, di kantor MUI di Jakarta Pusat, Kamis (10/2/2022).

Menurut Asrorun Niam, Vaksin Merah itu hukumnya suci dan halal, serta bisa digunakan sebagai vaksin. Pihaknya juga memastikan vaksin Merah Putih nantinya dapat digunakan oleh masyarakat luas.

Dalam proses penerbitan sertifikasi halal Vaksin Merah putih itu, jelas Asrorun Niam, karena tidak ada kandungan najis dalam proses pengembangan hingga nanti produksinya.

Jadi, kata dia, umat Islam tidak perlu risau dan ragu terkait vaksin merah putih tersebut. 

"Sesuai dengan mekanisme MUI, teman-teman auditor dari LPPOM MUI melakukan pemeriksaan, baik dokumen maupun lapangan terkait komposisi dan proses produksi. Vaksin Covid-19 produk Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceuticals vaksin Covid-19 dengan nama vaksin Merah Putih hukumnya suci dan halal," paparnya dikutip Antara, Jumat (11/2/2022). 

Ia mengatakan fatwa halal vaksin Merah Putih ini ditetapkan pada Senin (7/2) 2022 dalam rapat pleno Komisi Fatwa MUI setelah menerima hasil penelitian dan pengujian dari LPPOM MUI.

Penerbitan sertifikasi halal ini, kata dia, adalah sebagai wujud dukungan MUI dalam konteks keagamaan demi penyediaan vaksin Covid-19 buatan anak bangsa yang aman dan halal.

"Fatwa ini sebagai bagian dari komitmen MUI untuk memberikan dukungan pengembangan vaksin Merah Putih yang aman dan di saat yang sama terjamin kehalalannya. Karena mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim," kata Asrorun Niam.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU