Muhaimin: NU dan PKB Tidak Bisa Dipisahkan sampai Kiamat
Politik | 10 Februari 2022, 12:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) dan partainya tidak akan pernah bisa dipisahkan selamanya.
Bahkan, kata pria yang akrab dicapa Cak Imin atau belakangan lebih senang disebut Gus Muhaimin tersebut, NU dan PKB tidak akan pisah sampai hari akhir atau kiamat.
Hal itu diungkapkan ketika dia mengaku akan memberi usulan ke pihak Nobel di Norwegia agar memberi hadiah nobel perdamaian kepada ormas NU dan Muhammadiyah.
Bahkan, kata Muhaimin ia akan terbang langsung pada Maret ke Norwegia untuk merealisasikan hal tersebut.
“Saya akan mengusulkan kepada Parlemen dan Pemerintah Norwegia untuk menjadikan NU dan Muhammadiyah sebagai penerima Nobel Perdamaian Dunia karena dua organisasi ini telah terbukti merajut kemanusiaan, merajut kebersamaan, dan merajut perdamaian," kata Muhaimin dikutip dari Kompas.com pada Kamis (10/2/2022).
Menurut Cak Imin, hal itu juga yang menjadi alasan bahwa komitmen PKB terhadap NU itu begitu tinggi dan tidak pernah bisa dipisahkan.
Baca Juga: Pengamat Ungkap Potensi Duet Prabowo-Muhaimin di Pilpres 2024: Butuh Ekstra agar Didukung Umat Islam
Salah satunya, kata Muhaimin, dengan berusaha mengantarkan organisasi NU hingga kelak mendapatkan hadiah Nobel.
Wakil ketua DPR itu juga menyebutkan, usulannya tersebut juga merupakan bentuk komitmennya kepada NU yang selalu mengeluarkan fatwa perdamaian dan kemanusiaan jauh sebelum Indonesia merdeka.
"Konsistensi NU itu yang akan kita tunjukkan kepada dunia luas. Insya Allah menerima. Kalau tidak 2022, ya 2023,” tandasnya.
“Ini bukti bahwa PKB dan NU tidak bisa dipisahkan sampai Yaumul Akhir," sambung Muhaimin.
Seperti diberitakan KOMPAS TV sebelumnya, beberapa pihak menilai hubungan antara NU-PKB belakangan menjadi sedikit renggang pasca terpilihnya Gus Yahya sebagai Ketum PBNU periode 2022-2027.
Apalagi, Gus Yahya berkomitmen menjauhkan NU dari politik praktis, termasuk dari partai. Tak terkecuali PKB, partai yang selama ini jadi representasi NU di publik.
Baca Juga: Cak Imin Disentil PBNU, Peneliti: Langkah Tegas Demarkasi PKB dan Organisasi NU
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV