PBNU: Tindakan Aparat Bikin Trauma Warga Wadas, Lepaskan yang Ditangkap
Peristiwa | 9 Februari 2022, 11:01 WIB“Pemerintah hendaknya melakukan dialog, mendengar dan mengedepankan hak warga jika terjadi tabrakan antara agenda pembangunan dan kepentingan atau aspirasi warga lokal,” tambahnya.
Savic juga meminta aparat segera melepaskan warga yang ditahan aparat.
“Warga yang ditangkap baiknya segera dilepaskan. Mereka bukan kriminal, mereka warga biasa yang hanya ingin melanjutkan hidup sesuai pilihan mereka secara damai dan aman,” tambahnya.
“Kedatangan proyek pertambanganlah yang membuat mereka protes. Aparat kepolisian hendaknya tidak mudah melakukan kriminalisasi,” tutupnya.
Baca Juga: Ganjar soal Situasi Desa Wadas: Saya Minta Maaf, Warga yang Diamankan akan Dilepas
Warga Wadas Ditahan Aparat
Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, sejumlah petugas masih berjaga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2), pascapenerjunan ratusan kepolisian di desa tersebut untuk mengamankan pengukuran tanah oleh tim BPN.
Sementara aliran listrik di Desa Wadas masih terputus sejak kemarin malam dan membuat warga kesulitan untuk beraktivitas.
"Hingga pagi ini kondisi di Desa Wadas masih kondusif. Ada petugas yang berjaga," jelas jurnalis KompasTV Hantoro Wibowo dalam program Sapa Indonesia Pagi, Rabu.
"Listrik di Desa Wadas sejak dua hari terakhir masih mati. Jadi Senin malam sampai pagi lampu mati, kemudian untuk malam (Selasa) dan pagi ini (Rabu) posisi listrik mati. Posisi listrik mati ini dikeluhkan sebagian warga Desa Wadas karena menganggu aktivitas mereka," ujarnya.
Terkait sejumlah warga Desa Wadas yang ditangkap terdapat beberapa versi.
Menurut keterangan pihak kepolisian yang ditangkap berjumlah 23 orang. Sementara koalisi advokasi untuk Desa Wadas menyatakan ada sekitar 40-an warga yang ditangkap.
"Pihak koalisi masih berdialog untuk memverifikasi berapa jumlah dan siapa saja warga yang dibawa ke Polres Purworejo," kata Hantoro dalam laporannya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV