Sengketa Tanah Ratusan Miliar Rupiah, Kakek yang Diteriaki Maling!
Aiman | 7 Februari 2022, 10:02 WIBDiawali senggolan mobil dengan motor, lalu muncul teriakan maling, yang menyebabkan sang kakek Wiyanto Halim usia 89 tahun, tewas dianiaya membabi buta. Hasil penyelidikan polisi tidak menemukan selain kasus jalanan, yang berujung pada kematiannya. Sementara pihak keluarga punya kecurigaan lain, sang Kakek, diincar untuk dibunuh!
Sesungguhnya tak terlalu sulit untuk mengungkap kasus ini, di antaranya dengan melacak rekaman pembicaraan ke belakang antara korban yang dikatakan mendapat ancaman pembunuhan, dan juga tersangka, adakah keterkaitannya soal rencana pembunuhan ini?
Ada Kasus Sengketa Tanah Ratusan Miliar Rupiah
Korban menurut pihak keluarga, tengah bersengketa dengan pihak perseorangan lain, terkait dengan kepemilikan tanah puluhan hektar senilai ratusan miliar rupiah, di kawasan dekat Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Kasus sengketa tanah ini sendiri telah bergulir sejak 30 tahun terakhir.
Kembali ke kasus penganiayaan bersama-sama yang menyebabkan kematian ini, sesungguhnya adalah kasus yang cukup sederhana, karena jejak incaran yang disampaikan sang Kakek, jelas tergambar.
Tapi mana yang benar dari dua dugaan di atas, hasil penyelidikan polisi atau benar dugaan pihak keluarga?
Program AIMAN yang tayang di Kompas TV setiap pukul 20.30 WIB pada hari Senin malam, mencoba menelusuri kasusnya, eksklusif!
Menelusuri dari Titik Awal Kejadian
Bermula dari hasil penyelidikan yang masih terus dikembangkan oleh pihak kepolisian, bahwa ada senggolan motor yang berujung pada pengejaran sekelompok orang bermotor di kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur Minggu (23/1/2022). Sementara pihak keluarga menduga senggolan terjadi setelah ada teriakan maling sebelumnya, tapi keluarga tidak mengetahui mengapa sang Kakek, diteriaki maling sebelumnya.
Saya menanyakan hal ini kepada pengacara korban, Freddy Patty, dari mana pihaknya mengetahui akan hal ini?
"Kami mendengar dari salah satu personel Polisi di Polres Jakarta Timur yang sempat mengatakan kepada kami." Lalu saya tanyakan kembali, bukankah hasil resmi penyelidikan sudah diungkapkan Polisi, dan hasilnya berbeda dengan apa yang diungkapkan pihak keluarga soal teriakan maling tersebut?
Freddy mengiyakan. Meski saat saya tanyakan apakah selain Polisi di Polres berkata demikian, pihaknya punya petunjuk atau bukti lain, pihak pengacara korban tersebut menjawab tidak ada.
Tak berdiam di sini, saya mencoba untuk mengecek ke lokasi. Tidak diketahui pasti di mana posisi senggolan motor tersebut terjadi, yang jelas polisi mengungkapkan di seputar kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur.
Menggali Keterangan Semua Warung 24 Jam di Cipinang
Saya menyusuri seluruh jalan utama di Cipinang Muara, dan menanyakan semua warung 24 jam atau petugas keamanan yang dalam asumsi saya, mereka pasti tahu jika ada kejadian di jalan utama tersebut, karena peristiwa terjadi pada Minggu tengah malam hingga dini hari.
Satu jam saya berkeliling akhirnya saya menemukan salah seorang saksi mata, yang saya samarkan identitasnya di tayangan AIMAN.
Saya bertanya soal senggolan motor ini. Sang saksi mengiyakan, ia menceritakan kronologinya, dan saya menemukan fakta dari saksi ini, bahwa senggolan terjadi, lalu baru ada teriakan maling. Persisnya di sebuah kawasan dekat minimarket di Cipinang Muara, Jakarta Timur, dekat pula dengan kawasan penjara Cipinang.
Penulis : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV