Tak Sampai Demam, Dokter Peringatkan 2 Gejala Omicron yang Harus Diwaspadai
Kesehatan | 6 Februari 2022, 08:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Erlina Burhan mengatakan gejala Omicron seringkali tak sampai demam.
Erlina Burhan menjelaskan bahwa gejala Omicron berbeda dengan varian Alpha, Beta dan Delta.
Pasien yang terpapar tiga varian Covid-19 tersebut, kata Erlina, kebanyakan pasien yang dirawat memiliki gejala demam.
"Berbeda dengan Alpha, Beta, Delta, biasanya entry point-nya 90 persen demam. Di rumah sakit kami (RS Persahabatan), demam hanya 18 sampai 20 persen untuk pasien Omicron," kata Erlina, dikutip dari Kontan.co.id, Minggu (6/2/2022).
Selain itu, pasien Omicron juga tidak mengalami sesak napas hingga membutuhkan oksigen.
Baca Juga: Anak-Anak Rentan Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron, Orang Tua Wajib Perhatikan Gejalanya
"Artinya, tidak ada kerusakan pada paru-paru," lanjutnya.
Justru, kebanyakan pasien Omicron yang dirawat di rumah sakit tempat Erlina bertugas paling banyak bergejala batuk dan nyeri tenggorokan.
Erlina menjelaskan hal ini lantaran terjadi relokasi tempat perkembangbiakan virus Covid-19 yang telah bermutasi menjadi varian Omicron di saluran napas atas.
"Jadi, enggak sampai ke bawah. Kalau sampai, sedikit saja (kasusnya), enggak sampai 20 persen. Itu mengapa gejalanya hanya ringan-ringan saja. Gejala yang khas batuk, nyeri tenggorokan, atau tenggorokan gatal," ujar Erlina.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kontan.co.id