Video Erupsi Gunung Anak Krakatau Viral di Media Sosial, Ini Penjelasan BNPB
Peristiwa | 5 Februari 2022, 14:42 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Video erupsi Gunung Anak Krakatau banyak beredar di media sosial.
Video tersebut menunjukkan anggota TNI AL yang menyorot momen erupsi gunung yang terletak di Selat Sunda tersebut.
Video itu diambil dari sebuah kapal yang melintas tak jauh dari Gunung Anak Krakatau. Dalam video tersebut terlihat Gunung Anak Krakatau memuntahkan material saat erupsi.
Kemudian abu vulkanik membubung hingga terbawa angin.
Plt Kapusdatinkom Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menjelaskan, video tersebut bukan merupakan video erupsi Gunung Anak Krakatau pada pekan ini.
"Bukan erupsi yang terjadi dari Kamis hingga Jumat (3-4/2-2022)," tulis Abdul Muhari dalam keterangan resmi yang diterima KOMPAS.TV, Sabtu (5/2/2022).
Dia mengatakan, video tersebut adalah dokumentasi erupsi Anak Krakatau pada 2018. Video itu diambil setelah terjadinya tsunami yang dipicu reruntuhan Gunung Anak Krakatau setelah erupsi.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Anak Krakatau Terus Terjadi, Warga Diminta Menjaga Jarak Aman Sejauh 2 Kilometer
"Video diambil oleh personel Dishidros TNI-AL yang melakukan survei batimetri tanggal 25-30 Desember 2018 pascatsunami," jelas Abdul Muhari.
BNPB mengimbau masyarakat tidak meneruskan video tersebut dan mengasosiasikan seakan-akan video itu adalah kejadian erupsi saat ini.
"Tetap waspada dengan memperhatikan informasi dari instansi yang berwenang, dalam hal ini Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, BNPB mengimbau masyarakat tidak berada di radius dua kilometer dari kawah aktif Gunungapi Anak Krakatau.
Hal ini merupakan rekomendasi Badan Geologi Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menyusul erupsi Gunungapi Anak Krakatau.
“Saat ini tingkat aktivitas Gunungapi Anak Krakatau ditetapkan pada Level II (Waspada), dengan rekomendasi agar masyarakat tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 2 km dari kawah aktif,” kata Plt. Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari, Jumat (4/2/2022).
Baca Juga: Badan Geologi Sebut Hari Ini Gunung Anak Krakatau Meletus 9 Kali
Menurut data PVMB, Gunungapi Anak Krakatau erupsi hingga 9 kali pada Jumat (4/2).
“Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi itu terjadi pada pukul 09:43, 10:25, 10:28, 12:46, 13:00, 13:31, 13:41, 14:46, dan 17:07 WIB, dengan tinggi kolom abu berkisar 800-1.000 meter di atas puncak dan warna kolom kelabu-hitam tebal,” kata Abdul Muhari.
Ia juga mengatakan, dari data pemantauan secara visual dan instrumental mengindikasikan bahwa Gunung Anak Krakatau masih berpotensi erupsi.
Potensi bahaya dari aktivitas gunung berapi itu dapat berupa lontaran lava pijar, material piroklastik maupun aliran lava.
Hujan abu lebat secara umum berpotensi di sekitar kawah di dalam radius 2 km dari kawah aktif.
Baca Juga: Pemotor Nyaris Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru
Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV