Inilah 3 Tips Pilih Pesantren dari Kemenag, Apa Saja?
Agama | 5 Februari 2022, 10:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kementerian Agama (Kemenag) memberikan tips jika Anda ingin menyekolahkan anak ke pondok pesantren (ponpes). Sebagai pilihan agar anak dapat belajar agama, sekaligus belajar ilmu umum.
Apalagi, kiprah pesantren di Tanah Air tidak perlu diragukan. Pesantren adalah lembaga pendidikan asli Indonesia, pesantren juga telah memiliki kontribusi besar bagi negeri ini.
Salah satu wujudnya dengan banyaknya tokoh berlatarbelakang pendidikan pesantren dan menjadi pemimpin besar di Indonesia.
Mulai dari Presiden RI KH Abdurrahman Wahid, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, hingga menteri dan kepala daerah yang pernah menjadi santri pesantren.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam M. Ali Ramdhani di Jakarta, Kamis (3/2/2022).
“Ini sesungguhnya memberikan fakta bahwa pesantren adalah tempat yang aman, layak, dan tepat untuk pengembangan anak bangsa,” ungkapnya dikutip dari situs resmi Kemenag.
Dhani, begitu ia biasa disapa mengungkapkan, belakangan eksistensi pesantren memang sedikit terganggu akibat adanya isu kekerasan seksual dan terorisme yang muncul dan menyeret pesantren.
Hal ini kerap menjadi kekhawatiran bagi sebagian orang tua yang ingin menitipkan anaknya dalam pengasuhan pendidikan pesantren.
Ia menuturkan, kekhawatiran semacam ini tidak perlu muncul jika orang tua memahami bagaimana sesungguhnya pesantren.
“Saya ingin mengingatkan bagi seluruh anak bangsa, terutata kepada seluruh orang tua yang hari ini ingin menitipkan anaknya dalam proses pendidikan pondok pesantren perlu melihat apakah lembaga yang menyebut dirinya pesantren memiliki arkanul ma’had (rukun pesantren),” tutur Dhani.
Baca Juga: BNPT MInta Maaf Secara Terbuka Ke MUI Terkait Data 198 Pesantren Terafiliasi Jaringan Teroris
Tiga Tips Memiilih Pesantren menurut Kemenag:
Pertama, harus kiai yang menjadi figur teladan
Figur kiai ini, kata Dhani, juga harus jelas sanad atau ketersambungan ilmu dengan para ulama. Sekaligus mengingatkan, jangan titipkan anak ke pesantren yang gurunya hanya tunggal.
“Lihat sanad keilmuannya. Sanad keilmuannya jelas, ada kiainya. Jangan menitipkan ke pesantren yang gurunya hanya satu tunggal,” pesan Dhani.
Baca Juga: Erick Thohir: NU akan Sukses Berkat Pondasi Kiai Said dan Dilanjutkan Gus Yahya
Kedua adalah soal fasilitas dalam pesantren
Ini yang harus terpenuhi adalah adanya santri mukim, adanya pondok atau asrama, ada fasilitas masjid atau musalla, serta kajian kitab kuning.
“Jadi perhatikan, sanad keilmuannya, ada kiainya, memiliki fasilitas yang baik, dan ada pembelajaran kitab kuning,” tegas Dhani.
Ketiga, Pesantren yang Inklusif
“Dan tentu saja pesantren bersifat inklusif. Orang tua boleh nengok, masyarakat boleh lihat. Dengan demikian saya bisa mengatakan pesantren aman dan layak menjadi tempat orang tua menitipkan pendidikan anak,” tutupnya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Laman resmi Kemenag