> >

IKN Pindah, DKI Jakarta Bakal Disulap Jadi Kota Modern yang Ramah Pejalan Kaki

Peristiwa | 4 Februari 2022, 16:33 WIB
Ilustrasi. Jakarta akan jadi kota modern meski nantinya tak berstatus Ibu Kota Negara (IKN).  (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Berpindahnya Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur, tidak menghentikan Jakarta dalam pembangunan infrastruktur menuju kota modern. 

Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho mengatakan skala prioritas pembangunan Jakarta kedepannya menjadi kota modern akan mengutamakan infrastruktur untuk pejalan kaki.

Mengingat, kata dia, ciri-ciri dari negara maju adalah dengan menomor satukan pejalan kaki. 

"Melihat Jakarta sebagai kota modern ada empat prinsip, pertama memuliakan pejalan kaki, kedua baru kendaraan tak bermotor, ketiga kendaraan umum, keempat kendaraan pribadi," kata Hari dalam seminar bertajuk 'Menata Jakarta usai Pindah Ibu Kota', Jumat (4/2/2022). 

"Jadi seperti yang dikatakan Pak Gubernur DKI (Anies Baswedan) mindsetnya, ubah Jakarta menjadi kota modern dan maju, prinsipnya empat hal itu," tegasnya.

Dia menjelaskan, menurut data 2019 sampai dengan tahun 2020 bahwa jumlah pejalan kaki meningkat menjadi 40% dari tahun sebelumnya, karena adanya revitalisasi trotoar.

Sebab itu, pada 2022 ini Dinas Bina Marga, lanjut Hari mempunyai program dalam mengutamakan penataan pejalan kaki dan kendaran tidak bermotor melalui penataan kawasan Kota Tua, kawasan Stasiun Gambir dan kawasan Pasar Baru.

Baca Juga: IKN Pindah ke Kalimantan Timur, Ketua Komite III DPD Ingatkan Pemerintah agar Tak Jual Aset Jakarta

Serta pembangunan trotoar di sejumlah titik, seperti di Kawasan Kebayoran Baru Lanjutan, Jl. Juanda – Jl. Pecenongan, Jl. Penataran – Jl. Proklamasi, Kawasan JIS, Pesanggrahan Sisi Timur (Jl. Puri Kencana dan Puri Wangi).

Kemudian Raden Saleh Sisi Selatan (Jl. Theresia), Jl. Tebet Raya (Tebet Utara dan Tebet Timur), Jl. I Gusti Ngurah Rai, Jl. Layur tahap 2, Jl. Pahlawan Revolusi, Inspeksi Kali Sunter.

Selain itu, Jakarta, kata dia, akan tetap membangun infrastruktur ikonik, meski nantinya Ibu Kota Negara pindah ke Kalimantan Timur.

Adapun yang dimaksud yakni jembatan penyeberangan orang (JPO) yang akan mengakomodasi kebutuhan masyarakat tertutama bagi warga disabilitas dan lanjut usia (lansia).

"Walaupun nanti ditinggal ibu kota, Kita akan menjadi kota bisnis, service city sehingga menjadi urban destinasi bagi masyarakat luar Jakarta, begitu masuk punya pengalaman baru,” ujar dia. 

Selain itu, Hari juga menyebut akan ada penataan kawasan wisata serta peningkatan pembangunan pencahayaan kota menuju Jakarta menjadi Smart City.

Baca Juga: Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan, Wagub DKI: Jakarta akan Baik-Baik Saja

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU