Resmikan Jalan Tol Binjai-Stabat, Jokowi Sebut Rakyat akan Menikmati
Peristiwa | 4 Februari 2022, 13:15 WIB"Saya berani menjamin harganya tidak akan kalah dengan harga-harga impor. Kita ini sering kalah produk kita dengan barang impor karena harga kita terlalu tinggi," tutur Jokowi.
Ia menyebut harga tinggi salah satunya disebabkan oleh biaya logistik dan transportasi yang tinggi. Oleh karena itu, kehadiran ruas tol ini diharapkan bisa menekan angka tinggi tersebut.
Sementara ini, kata Jokowi, setelah jalan diperbaiki biaya logistik berhasil turun menjadi 75 persen.
"Harga terlalu tinggi itu disebabkan oleh biaya logistik yang mahal, biaya transportasi yang mahal dan tadi itu kelihatan. Begitu jalannya diperbaiki, biaya logistik turun 75 persen. Arahnya semua ke sana (ekonomi) jadi tidak hanya membangun fisik seperti ini," tukasnya.
Sebelumnya, dalam kunjungan kerja di Sumatera Utara (Sumut), Presiden Jokowi juga telah menyerahkan Surat Keputusan (SK) Hutan Sosial dan SK Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) kepada masyarakat di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Kamis (03/02/2022).
“Setelah Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara menerima SK ini, baik hutan sosial maupun TORA ataupun hutan adat, segera manfaatkan lahan yang ada, sesegera mungkin. Jangan sudah diberikan kemudian tidak diapa-apakan,” tegas Presiden.
Presiden Jokowi menyebut bahwa lahan yang diberikan pemerintah harus dimanfaatkan untuk kegiatan yang produktif. Ia juga mengingatkan agar lahan tersebut tidak ditelantarkan apalagi dipindahtangankan.
“Ini saya titip betul agar lahan yang sudah kita berikan SK-nya, baik Bapak, Ibu, Saudara-saudara sekalian, untuk betul-betul dipakai untuk kegiatan produktif, jangan dipindah tangankan ke orang lain, karena ini laku. Hati-hati,” ucap Presiden.
Presiden mengatakan bahwa pemerintah tidak segan untuk mencabut kembali SK yang telah diberikan, jika lahan tersebut tidak digunakan secara produktif.
Menurut Presiden, sudah ada tiga juta hektare lahan yang SK-nya dicabut kembali oleh pemerintah karena ditelantarkan.
“Tiga juta hektare kita cabut, cabut, cabut, cabut, karena enggak diapa-apakan, sudah lebih dari 10 tahun enggak diapa-apakan, ya sudah ambil lagi,” ungkap Presiden.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV