> >

Mahfud MD Jelaskan Bahaya Jihadis, Takfiri dan Ekstremisme Ideologis di Depan Para Ulama Thoriqoh

Agama | 4 Februari 2022, 10:22 WIB
Mahfud MD saat pidato di Rapat Pimpinan Nasional Pengurus Dewan Pimpinan Pusat JATMI, Kamis. Di depan para ahli thoriqoh tersebut, Mahfud MD bicara bahaya paham jihadis, takfiri atau ekstremisme ideologis (Sumber: Youtube Menkopolhukkam)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD jelaskan bahaya jihadis, takfiri dan ekstremisme ideologis di hadapan para ulama dan jemaah di Jam’iyyah Ahli Thoriqoh Mu’tabaroh Indonesia (JATMI).

Di hadapan Jamaah Thoriqoh ini, Mahfud juga memaparkan tiga jenis ekstrimisme yang dapat mengarah pada tindakan terorisme dan intoleransi, serta berpotensi memecah-belah persatuan bangsa.

Mahfud yang juga alumni Pondok Pesantren Al-Mardiyah Pamekasan pun menjelaskan tiga hal itu terkait dengan terorisme dan sebaiknya dihindari.

Hal ini diungkapkan Mahfud saat hadir dalam Rapat Pimpinan Nasional Pengurus Dewan Pimpinan Pusat JATMI, Kamis (3/2/2022), di Jakarta.

Pertama, kata Mahfud adalah paham ekstremisme Jihadis yang menurutnya adalah paling ekstrem.

Dalam paham ini, kata Mahfud, mereka  meyakini melakukan pembunuhan kepada orang lain yang tidak sepaham, atau bahkan membunuh orang dan kelompok tertentu yang dianggap menghalang-halangi terwujudnya paham mereka.

"Ekstremisme ini contohnya adalah ISIS dan beberapa kelompok terorisme di Indonesia. Mereka tidak hanya menyerang kelompok yang dianggap sebagai lawan, tetapi juga pihak yang dipandang menghalangi tujuan mereka," jelas Mahfud dalam rilis diterima KOMPAS TV, Kamis (3/2).

Baca Juga: Di Hadapan Para Ahli Thoriqoh, Mahfud MD Jelaskan Upaya Atasi Ekstremisme Beragama

Kedua.  menurut Mahfud, Takfiri adalah paham yang menganggap paham lain, walaupun satu agama, adalah paham yang sesat, kafir, yang tidak saja harus dijauhi tetapi harus dimusuhi.

"Identifikasi kelompok tidak hanya pada level pemikiran, tetapi juga pada simbol-simbol tertentu, misalnya cara berpakaian," tambah Mahfud.

Jenis ekstremisme terakhir yang lunak namun tetap berbahaya, lanjut Mahfud, adalah ekstremisme ideologis.

Kata Mahfud, mereka memiliki paham tertentu yang dianggap paling benar dan menyalahkan paham yang dianut orang lain, bahkan paham nasional seperti Pancasila pun disebut sesat.

"Mereka berupaya mengubah Pancasila dengan memengaruhi pemikiran melalui lembaga pendidikan dan diskusi, serta brosur-brosur penyusupan bahwa Pancasila salah dan harus diganti," pungkas Mahfud.

Baca Juga: Memuliakan Orang Tua adalah Jihad, Begini Dalilnya

Mahfud lantas mengakui, para ulama Thoriqoh yang tergabung dengan  JATMI senantiasa mendukung pemerintahan yang sah. 

Para ulama dan jemaah Thoriqoh ini senantiasa berikhtiar meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, melalui usaha dzikir, dan pengembangan di bidang mental dan spiritual melalui amalan thoriqiah.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU