Soal Kelanjutan PTM di Jakarta, Anies: Bergantung Keterisian Rumah Sakit
Peristiwa | 1 Februari 2022, 18:44 WIBJAKARTA, KOMPAS. TV – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, kelanjutan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) bergantung pada tingkat keterisian rumah sakit.
Jika rumah sakit semakin penuh maka mobiitas warga harus dikurangi termasuk dengan menghentikan PTM. Namun sampai saat ini menurut Anies, tingkat keterisian rumah sakit di DKI Jakarta relatif masih kecil.
Baca Juga: Anies Jawab Jokowi yang Minta Evaluasi PTM 100 Persen di Jakarta
“Ketika terjadi peningkatan di dalam keterisian rumah sakit maka pengendaliannya adalah dengan pengurangan mobilitas,” kata Anies Baswedan saat ditanya mengenai kemungkinan DKI Jakarta akan menghentikan PTM.
Karena itu, ujar Anies, pihaknya masih terus melakukan monitoring atau pemeantauan keterisian rumah sakit.
Pengetatan aktivitas warga bakal dilakukan jika keterisian rumah sakit semakin meningkat.
Baca Juga: Jokowi Minta PTM di Jakarta, Jabar dan Banten Dievaluasi!
“Jadi sekarang kita monitoring terus tentang keterisian rumah sakit dan kemudian apabila memang terlihat ada tren yang berubah meningkat secara signifikan sehingga menghawatirkan dari sisi kapasitas rumah sakit maka akan bisa dilakukan pengetatan,” paparnya di Jakarta, Selasa (1/2/2022).
Anies menjelaskan selama ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memang kerap mengambil keputusan berdasarkan pemantauan atas kapasitas rumah sakit.
Hal ini misalnya dilakukan pada sekitar Juni - Juli, pertengahan tahun 2021 lalu.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV