> >

Gus Yahya Bicara Soal Peran dan Strategi Sosial PBNU di Ibu Kota yang Baru

Sosial | 31 Januari 2022, 19:30 WIB
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, PBNU akan bersikap dan berpikir proaktif untuk menjadi bagian dari rencana pembangunan ibu kota negara (IKN) yang baru nanti. (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) secara resmi akan membangun kantor PBNU di wilayah yang akan menjadi Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. Tempatnya sendiri secara pasti belum diumumkan, namun berada di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, PBNU akan bersikap dan berpikir proaktif untuk menjadi bagian dari rencana pembangunan IKN yang baru nanti.

Menurutnya, hal itu penting dilakukan, sebab pembangunan IKN yang baru akan menciptakan dinamika baru yang signifikan pengaruhnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"NU tidak mau ketinggalan itu, sekarang yang kita lakukan melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak mengunjungi area yang nantinya akan menjadi ibu kota negara itu," ucap KH Yahya atau yang akrab disapa Gus Yahya, dalam program Kompas Petang, Senin (31/1/2022).

Soal Peran NU

Gus Yahya mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan PBNU betul-betul bisa berkontribusi kepada negara di IKN yang baru.

Dalam hal ini, Gus Yahya menekankan akan menyediakan berbagai macam pelayanan. Tidak hanya untuk masyarakat di lingkungan IKN yang baru tetapi juga secara nasional.

"Apakah itu di bidang keagamaan, dakwah, pendidikan, kesehatan bahkan hingga pada ekonomi," ujarnya.

Baca juga: PBNU Resmi Bikin Kantor di Ibu Kota Negara yang Baru, Gus Yahya: Mumpung Belum Padat

Maka dari itu, ia berharap nanti akan ada NU Center yang akan menjadi pusat publikasi untuk memberikan layanan dan fasilitas bagi kebutuhan masyarakat di sana.

Gus Yahya mengatakan, tim PBNU telah berkunjung dan menemui masyarakat di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara. Dari hasil kunjungan tersebut, ia menyimpulkan, masyarakat memerlukan pemberdayaan supaya bisa terintegrasi dengan dinamika keibukotaan.

"NU hadir di situ membantu melayani masyarakat setempat di dalam memenuhi kebutuhan mereka untuk mengeksplorasi kapasitas pengembangan," kata Gus Yahya.

Strategi Sosial

Gus Yahya menyampaikan, apa yang akan menjadi wajah ibu kota bisa direncanakan, dipikirkan dan dipersiapkan strateginya dari sekarang.

Ia menginginkan IKN yang baru tidak hanya mencerminkan kemajuan Indonesia tetapi juga menjadi etalase Indonesia yang beragam namun tetap harmonis dan penuh toleransi.

Baca juga: Jokowi Blak-Blakan Ungkap Alasan Pakai Sarung di Acara PBNU: Saya Ikut Syuriyah

Kaitannya dengan ini, Gus Yahya mengatakan, PBNU akan selalu bersikap proaktif dalam merespons momentum yang ada.

"Tidak boleh menunggu sampai terpaksa," ujarnya.

"Kami harus bersikap proaktif. Ketika di situ ada momentum yang kami harus respon, kita harus segera memikirkan bagaimana langkah yang harus dibuat termasuk dengan ibu kota baru ini."

Penulis : Baitur Rohman Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU