> >

Sekjen Sebut Kader PDIP Ini Mumpuni Pimpin IKN

Politik | 30 Januari 2022, 06:10 WIB
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan pers di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (7/1/2021). (Sumber: KompasTV/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyodorkan nama-nama kadernya yang dianggap mumpuni untuk menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN).

Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama atau kerap dipanggil Ahok yang kini menjabat Komisaris Utama Pertamina, Tri Rismaharini atau dikenal dengan panggilan Risma yang kini menjabat Menteri Sosial.

Kemudian Mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, terakhir Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang biasa disapa Hendi.

Keempat nama itu diungkap oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan usai kegiatan penanaman pohon dan benih ikan di Bintaro, Jakarta Selatan, Sabtu (29/1/2022).

Baca Juga: Sekjen PDIP Sebut Ahok Pantas Jadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara yang Baru

"Partai (PDIP) memiliki kader-kader yang mumpuni untuk menjadi Ketua Otorita (IKN) yang betul-betul memperhatikan kebahagiaan warganya. Itu yang dimiliki oleh Bu Risma, Pak Ahok, Pak Anas, dan Pak Hendi Wali Kota Semarang," tutur Hasto.

Selain empat nama itu, Hasto menegaskan, masih terdapat kader PDIP lainnya yang bisa memimpin IKN. Kader-kader tersebut saat ini merupakan kepala daerah yang dianggap berhasil.

Namun begitu, Hasto menyerahkan pemilihan Ketua Otorita IKN kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah menetapkan kriteria dengan latar pengalaman sebagai kepala daerah dan seorang arsitek.

"PDI Perjuangan menegaskan bahwa keputusan ada di Pak Jokowi," ujarnya.

Ahok Tak Cocok Jadi Kepala Otorita IKN

Ahok cukup santer digadang-gadang sebagai kandidat Kepala Otorita IKN. Namun mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mendapat penolakan.

Penolakan ini disampaikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui politikusnya, Mardani Ali Sera.

Menurutnya, Ahok akan menimbulkan kegaduhan politik jika Presiden Jokowi memilihnya sebagai Kepala Otorita IKN.

“Usahakan jangan yang menimbulkan kegaduhan politik karena sayang energi bangsa terbuang untuk energi yang tidak perlu,” ujar dia.

Baca Juga: PKS Sarankan Jokowi Tidak Pilih Ahok Jadi Kepala Otorita IKN: Menimbulkan Kegaduhan Politik

Penolakan juga disampaikan oleh pengamat politik dari Indo Barometer, M Qodari. Menurutnya, Ahok tidak memiliki komunikasi yang bagus meski bisa memimpin Otorita IKN.

“Saya dengan berat hati kurang setuju kalau Pak Ahok. Karena Pak Ahok itu bisa kerja tapi komunikasinya tidak bagus,” ucap Qodari.

Bagi Qodari, untuk menjadi pejabat publik seperti Kepala Otorita IKN, bukan hanya harus bisa kerja baik, tapi juga harus bisa komunikasi yang baik.

 

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU