> >

Rekam Jejak Andi Merya Nur, Bupati Kolaka Timur Nonaktif yang 2 Kali Jadi Tersangka Suap di KPK

Hukum | 28 Januari 2022, 09:08 WIB
Kolase foto Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur (Sumber: istimewa)

Namun di periode kedua tepatnya pada 2015, wanita kelahiran Soppeng, 23 Agustus 1984 itu mengundurkan diri lantaran ingin maju menjadi calon wakil bupati Kotim mendampingi Tony Herbiansyah.

Pasangan Tony-Andi ini diusung PDIP, Nasdem, dan Partai Demokrat ini memenangkan pemilihan bupati Kotim. 

Baca Juga: Korupsi Berjamaah, Bupati Kolaka Timur Minta Uang Rp 250 Juta dari Dana Bencana ke Kepala BPBD

Pada Pilkada 2020, Andi kembali maju menjadi calon wakil bupati. Kali ini berpasangan dengan Samsul Bahri Majid.

Pasangan Samsul-Andi yang diusung PDIP, Nasdem, Demokrat, dan PAN ini memenangkan Pilkada 2020 dan dilantik pada 26 Februari 2021.

Belum satu bulan menjabat, Samsul meninggal dunia pada 19 Maret 2021. Andi kemudian naik jadi Plt bupati dan dilantik menjadi bupati definitif pada 14 Juni 2021. 

Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi melantik Andi Merya sebagai Bupati Kolaka Timur untuk masa jabatan 2021-2026 pada tanggal 2 Juni 2021 berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.74-1220 Tahun 2021.

Baca Juga: Presiden Ri Resmikan Bendungan Ladongi Kolaka Timur

Andi sudah dua kali ganti partai untuk maju sebagai wakil bupati Kotim. Dalam Pilkada Kotim 2015 Andi kader Partai Nasdem dan menjabat sebagai ketua DPD Nasdem hingga tahun 2020.

Setelah itu Andi pindah ke Partai Gerindra dan berhasil memenangkan Pilbup Kotim di 2021. 

Hitungannya baru tiga bulan menjabat secara resmi sebagai Bupati Kolaka Timur setelah dilantik pada 14 Juni 2021, Andi Merya malah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) tim penindakan KPK pada 21 September 2021. 

Andi ditangkap bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Anzarullah.

Baca Juga: Rekam Jejak Rahmat Effendi, dari Wali Kota Bekasi hingga Terjerat OTT KPK

Mereka terlibat suap terkait proyek yang berasal dari dana hibah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Andi Merya Nur diduga meminta uang Rp250 Juta kepada Anzarullah terkait pengerjaan dua proyek di Kolaka Utara yang bersumber dari dana hibah BNPB.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU