PVMBG Catat 26 Gempa Merusak Terjadi di Indonesia Sepanjang 2021, Tertinggi Selama 20 Tahun
Peristiwa | 26 Januari 2022, 11:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sepanjang 2021, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat terjadi 26 kali peristiwa gempa bumi merusak (destructive earthquake) di Indonesia.
Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andirani menyebut jumlah tersebut menjadi tertinggi dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.
"Dalam jangka waktu dari 2000 hingga 2001, kejadian gempa bumi merusak di Indonesia mencapai rekor tertinggi sebanyak 26 kali," kata Andiani dalam Konferensi Pers PVMBG "Capaian 2021 dan Outlook 2022", Rabu (26/1/2022).
Gempa bumi merusak ini artinya kejadian gempa bumi tersebut terjadi dengan skala lebih dari 5 magnitudo serta mengakibatkan terjadinya korban jiwa, kerusakan bangunan, kerusakan lingkungan dan kerugian harta benda.
Sebagai informasi, kejadian gempa bumi merusak 2021 diawali dengan gempa bumi di Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah tanggal 4 Januari 2021 dan diakhiri oleh kejadian gempa bumi Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku pada tanggal 30 Desember 2021.
Kejadian gempa bumi merusak tersebut mengakibatkan jumlah korban jiwa 119 orang meninggal dan 6.803 orang luka-luka.
Tak hanya gempa bumi merusak, pada kesempatan itu, Andiani juga memaparkan terkai kondisi kebencanaan geologi di Indonesia di 2021 lainnya seperti gerak tanah dan gunung api.
Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Rabu 26 Januari, Ini Wilayah yang Diprakirakan Hujan Lebat
Khusus untuk gunung api, di 2021, PVMBG mencatat tidak ada yang berstatus level IV atau awas.
Sementara untuk yang berstatus level III atau siaga, Andriani menyebut ada 4 gunung api, yakni Sinabung, Merapi, Semeru, dan Ili Lewotolok.
"Khusus Semeru kemarin ditingkatkan menjadi level III pada 16 Desember 2021 pasca kejadia Semeru 4 Desember 2021 lalu," ujarnya.
Di level III atau siaga, dia menyebut ada 18 gunung api, seperti Anak Krakatau, Awu, Banda Api, Bromo, Dukono, Gamalama, Gamkonara, Ibu, Ile Werung, Karangetang, Kerinci, Lokon, Merapi, Rinjani, Sangeangapi, Sirung, Soputan, dan Dempo.
"Untuk Level I (normal) ada 47 gunungapi, " lanjut keterangannya.
Lebih lanjut, Andiani mengatakan sepanjang 2021, terjadi 1056 kejadian gerakan tanah di Indonesia.
"Kejadian gerakan tanah terbanyak terjadi di Jawa Barat, kemudian diikuti Jawa Tengah dan Jawa Timur," ujarnya.
Baca Juga: 5 Hal yang Harus Dilakukan jika Berkendara saat Gempa dan Tsunami
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV