Pengamat Nilai Anies Ingin Bilang ke Giring: Aduh Bro, Kalau Fals Suaranya Jangan Ngomong Politik
Politik | 24 Januari 2022, 14:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno angkat bicara terkait sikap Gubernur DKI Anies Baswedan yang menyindir Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha.
Diketahui, Anies menyindir Giring melalui unggahan sebuah foto yang menampilkan grup band Nidji tampil di Jakarta International Stadium (JIS).
Baca Juga: IKN Pindah, Anies Baswedan: Jakarta Tetap Jadi Pusat Ekonomi!
Adi menduga bahwa apa yang dilakukan Anies tersebut memiliki pesan terselubung yang ditujukan kepada bekas vokalis band Nidji tersebut.
Dalam unggahan itu, menurut penilaian Adi, Anies ingin mengatakan kepada Giring bahwa agar jangan berbicara politik dulu.
"Anies ingin berkata 'aduh bro, kalau fals suaranya, jangan ngomong politik deh'," kata Adi dalam sebuah diskusi yang dikutip Kompas.com pada Senin (24/1/2022).
"Secara tidak langsung Anies mengatakan, Giring ini kalau nyanyi bagus, tetapi kalau mau ngekritik jelek banget."
Baca Juga: Safari Politik ke Sulsel, Anies Bicara Konsep Pembangunan dan Kepemimpinan DKI Jakarta
Walaupun begitu menurut Adi, momen saling sindir tersebut harus dirawat dalam kancah perpolitikan di Indonesia.
"Penting bagi kita menekuni dunia politik, yang begini harus dirawat. Politik itu kan soal perkelahian, soal cara menegasi dan cara membantah, tinggal kuat-kuatan di situ," kata Adi.
Adapun yang tidak boleh dilakukan, lanjut Adi, menganggap jalannya politik seperti majelis taklim. Menurutnya, politik memang tempat berkelahi.
"PSI kerjaannya mengkritik apa yang sudah dilakukan oleh DPRD (DKI) untuk membenahi Jakarta, itu kan serang-serangan biasa," ucap Adi.
Baca Juga: Anies Banggakan JIS di Sulsel, Politikus PDIP: Apalagi yang Mau Dibanggakan?
"Kemudian masyarakat kita seakan-akan ingin politik itu kayak majelis taklim, baik-baik. Enggak bisa gitu."
Dalam momen saling sindir antara Anies dan Giring, Adi mengatakan, masyarakat harus memposisikan Giring dan PSI sebagai oposisi.
Seperti diketahui, Anies dan Giring sebelumnya saling sindir di media sosial. Ini dimulai dari aksi Giring menegecek lokasi bakal sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara.
Saat itu, mantan vokalis grup band Nidji itu mengkritik Formula E sebagai program yang ambisius. Ia juga ragu sirkuit tersebut bisa selesai tepat waktu.
Baca Juga: Cerita Anies Baswedan: Waktu 2019 Sempat Diundang Jadi Cawapres, Saya Katakan Tidak karena...
Anies kemudian membalas sindiran Giring dengan mengundang grup band Nidji JIS yang baru selesai dibangun. Grup band tersebut diundang untuk melakukan tes suara atau check sound.
Lewat media sosialnya, Anies memuji suara grup band Nidji tidak sumbang.
Sindiran pun berlanjut. Giring kemudian membuat pantun bahwa di bulan Oktober mendatang akan ada yang tumbang.
Anies pun akhirnya angkat bicara soal kritik Giring untuk Formula E. Ia mengatakan bahwa Giring memiliki waktu luang yang sangat banyak sehingga bisa melakukan kegiatan "tidak perlu" di bakal lokasi Formula E.
Baca Juga: Anies Sebut Belum Waktunya Deklarasi Capres, akan Terus Fokus pada Jakarta hingga Oktober
Terbaru, Giring kembali berkicau lagi melalui akun Twitter pribadinya pada Sabtu (22/1/2022).
"Sound System Terbaik di dunia itu adalah Suara Rakyat, tidak perlu gunakan uang Triliunan. Sementara masih ada mereka yang terlupakan dan terpinggirkan oleh ambisi Firaun yg gemar mengundang orang terpandang di pestanya," tulisan dalam akun Twitter @Giring_Ganesha.
Baca Juga: Terungkap yang Buka Jalan Buat Anies Bikin Formula E di Jakarta Ternyata Dino Patti Djalal
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Purwanto
Sumber : Kompas.com