Jenderal Andika Komentari Kasus Prajurit AD Dikeroyok Hingga Tewas: Kami Monitor, Tidak Intervensi
Berita utama | 18 Januari 2022, 09:29 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan institusinya akan terus memonitor penanganan hukum kasus pengeroyokan yang menyebabkan prajurit TNI Angkatan Darat bernama Sahdi (23) tewas di Jakarta Utara pada Minggu (16/1/2022).
Jenderal Andika Perkasa mengatakan tim penyidik TNI telah turun tangan dan sudah berkoordinasi dengan kepolisian.
“Untuk tim penyidik TNI sudah berkoordinasi dengan Polres Jakarta Utara, kami terus memonitor, tapi kami tetap tidak mengintervensi,” tegas Jenderal Andika dikutip Kompas.com, Senin (17/1/2022).
Dalam kasus ini, Jenderal Andika mengaku telah menerima informasi bahwa kepolisian sudah menangkap tiga pelaku terduga pengeroyokan yang menyebabkan prajurit TNI Angkatan Darat bernama Sahdi (23) tewas.
Baca Juga: Ingin Ada Keadilan, Jenderal Andika Kawal Kasus Prajurit TNI Tewas Ditusuk
Kendati demikian, lanjut Jenderal Andika, pihaknya tetap akan menunggu hasil penyidikan kepolisian.
Jenderal Andika menekankan, TNI ingin ada keadilan dalam kasus pengeroyokoan yang mengakibatkan prajurit TNI Angkatan Darat bernama Sahdi (23) tewas.
“Intinya kami juga ingin ada keadilan, karena mereka melakukan tindak pidana yang menyebabkan anggota TNI AD (tewas),” ucap Jenderal Andika.
Sebelumnya diberitakan KOMPAS TV, seorang prajurit TNI AD berinisial S tewas diduga korban pengeroyokan dan penusukan di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara. Diduga pengeroyok berjumlah 6 orang.
Peristiwa tewasnya S terjadi pada Minggu (16 Januari 2022) pada pukul 03.00 dini hari.
Baca Juga: Panglima TNI Andika Perkasa Minta Korupsi TWP AD Diusut Cepat dan Tepat: Itu Kerugiannya Luar Biasa
Berdasarkan keterangan polisi, saat kejadian korban bersama temannya sedang menunggu ojek online. Namun secara tiba-tiba muncul enam orang tidak dikenal, membawa senjata tajam, dan langsung menyerang.
Akibatnya, korban luka pada bagian dada sebelah kiri yang mengakibatkan kematian.
Sementara itu, rekan korban dirawat di RS Atmajaya Pluit.
Kapolsek Metro Penjaringan Ajun Komisaris Besar Febri Isman mengatakan, polisi masih meminta keterangan saksi.
“Kasus pengeroyokan dalam penyelidikan,” kata Febri.
Kepolisian juga memeriksa kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian untuk penyelidikan.
Febri menegaskan belum bisa mengonfirmasi beberapa informasi berkembang yang beredar.
"Masih dalam penyelidikan. Pihak Polsek, Polres, dan Polda masih menyelidiki, harus hati-hati," kata Febri.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV