Kenaikan Cepat, Menkes: Puncak Kasus Omicron Diprediksi Terjadi 35-65 Hari ke Depan
Peristiwa | 16 Januari 2022, 20:29 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan beberapa negara telah mengalami puncak kasus Covid-19 varian Omicron.
Menurut penjelasannya, berkaca dari beberapa negara tersebut, kasus akan mencapai puncaknya pada 35-65 hari sejak awal lonjakan.
Hal ini disampaikan Budi dalam keterangan pers menteri terkait hasil rapat terbatas (ratas) evaluasi PPKM secara daring yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (16/1/2022).
"Beberapa negara telah mengalami puncak kasusu omicron, dan puncak tersebut dicapai secara cepat dan tingg. Waktunya berkisar antara 35 - 65 hari," kata Budi Gunadi.
"Jadi tergantung kita melihatnya dari mana, Indonesia teridentifikasi ada Omicron pada pertengahan Desember, tapi kasus kita mulai naik awal Januari. Nah, antara 35-65 hari akan terjadi kenaikan cukup cepat dan tinggi," lanjut keterangannya.
Sebab itu, dia kemudian meminta semua pihak untuk bersiap mengantisipasi lonjakan kasus akibat Omicron ini.
"Ini yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat," tegasnya.
Baca Juga: Luhut: Hanya yang Sudah Divaksin Dua Kali yang Dapat Beraktivitas di Tempat Publik
Kendati demikian, Menkes Budi Gunadi meminta agar masyarakat tidak panik jika terjadi kenaikan kasus yang tinggi, lantaran dari situasi di beberapa negara, tingkat keparahan yang membuat seorang pasien varian Omicron masuk rumah sakit dan perlu dirawat intensif terbilang rendah.
Dia memaparkan angka pasien yang masuk rumah sakit sekitar 30 hingga 40 persen dari hospitalisasi varian Delta.
"Jadi, walaupun kenaikan lebih cepat dan tinggi, jumlah kasus yang akan lebih banyak dan penularan lebih cepat, tapi hospitalisasi lebih rendah," jelasnya.
"Sehingga tolong dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh rakyat bahwa nanti kalau ada kenaikan yang cepat dan banyak tidak usah panik," imbuhnya.
Meski demikian Budi Gunadi meminta masyarakat untuk tetap waspada dan tak kendor menjalankan protokol kesehatan ketat.
“Sampai sekarang sudah lebih dari 500 orang yang kena Omicron dirawat di rumah sakit, yang pulang 300-an, yang butuh oksigen hanya tiga dan itu pun masih kategori ringan jadi tidak perlu sampai ventilator. Dari tiga orang itu, dua di antaranya sudah sembuh dan sudah pulang,” ungkapnya.
Baca Juga: 2.541 Pasien Covid-19 Dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, 66 Diantaranya Positif Omicron
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV