Mengapa Gempa Banten Terasa Kuat di Jakarta? Ini Penjelasan BMKG
Peristiwa | 15 Januari 2022, 17:18 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab gempa bermagnitudo 6,6 di wilayah Banten kemarin, 14 Januari 2022, terasa kuat di Jakarta.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, hal tersebut diakibatkan oleh kondisi tanah di Ibu Kota yang lunak.
"Kondisi tanah di Jakarta itu kondisinya lunak, yang membuat guncang gempa sangat terasa terutama di gedung-gedung tinggi," jelas Daryono dalam program Kompas Petang KOMPAS TV, Sabtu (15/1/2022).
Daryono menyebut, tanah di Jakarta merupakan disposisi dari pegunungan Bogor dan mengakibatkan Jakarta sangat rawan guncangan gempa.
Oleh karena itu, Jakarta harus bisa menjamin gedung-gedung tahan dari guncangan gempa.
Baca Juga: Selain 257 Rumah di Pandeglang, Dampak Gempa Juga Rusak Puluhan Bangunan di Serang hingga Sukabumi
Gempa Susulan
BMKG mencatat, setelah dilanda gempa bumi utama kemarin, 14 Januari 2022, wilayah Sumur, Banten, kembali diguncang sedikitnya 32 gempa susulan hari ini, Sabtu (15/1/2022).
Hasil monitoring BMKG terhadap gempa Banten hingga pukul 09.50 WIB, hari ini, menunjukkan adanya 32 aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar M 5,7 dan magnitudo terkecil adalah M 2,5.
"Gempa susulan yang terjadi dengan magnitudo terbesar 5,7 dan magitudo terkecil adalah 2,5," kata Daryono dilansir dari Antara, Sabtu.
Gempa pada Jumat (14/1/2022), tercatat bermagnitudo 6,6 yang berpusat di laut pada jarak 132 km arah barat daya Kota Pandeglang, Banten, dengan kedalaman hiposenter 40 km memiliki mekanisme sumber pergerakan naik (thrust fault) akibat adanya proses tekanan yang kuat.
Baca Juga: BMKG: Terjadi Sedikitnya 32 Kali Gempa Susulan di Banten Hari Ini
Dampak Kerusakan
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, jumlah rumah warga yang rusak mencapai 1.100 unit.
Plt Kepala Pelaksana BPBD dan Damkar Pandeglang Girgi Jantoro mengatakan, dari 1.100 rumah itu, 617 rumah dilaporkan rusak ringan, 269 rusak sedang dan 214 rusak berat.
Rumah-rumah tersebut tersebar di 28 kecamatan di Pandeglang.
Selain rumah, BPBD Pandeglang juga melaporkan 200 lebih warga Pandeglang mengungsi akibat guncangan gempa.
Mereka yang mengungsi mayoritas warga yang tempat tinggalnya hancur dihantam gempa serta warga yang tinggal di wilayah pesisir seperti di Kecamatan Sumur, Pandeglang.
Sejumlah fasilitas publik di Pandeglang juga dilaporkan rusak. Di antaranya 13 unit sekolah dan 14 puskesmas.
Girgi menyebut, fasilitas publik itu terdiri dari tiga kantor pemerintahan desa, empat sarana ibadah dan satu tempat usaha. Semuanya terpantau rusak ringan.
Baca Juga: Data Sementara: Rumah Rusak akibat Gempa Bumi Banten 257 Unit
Penulis : Hedi Basri Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV