> >

Soal Cangkok Jantung Babi ke Manusia, BRIN Sebut Perlu Dikaji Secara Etik

Peristiwa | 13 Januari 2022, 14:29 WIB
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menanggapi keberhasilan ahli bedah Amerika Serikat (AS) melakukan transplantasi jantung babi ke manusia atau xenotransplantasi. (Sumber: Kompas.com/Ghinan Salman)

Sebab itu, lanjut Sandi, perlu dilakukan modifikasi gen pada organ jantung babi tersebut.

"Tujuan (modifikasi secara genetik) agar organ yang ditransplantasikan bisa diterima oleh sistem imun manusia," kata Sandi seperti yang diwartakan Antara.

Adapun modifikasi gen yang dimaksud yakni dengan melakukan penghapusan tiga gen yang mengurangi risiko penolakan oleh antibodi manusia.

Kemudian, menambahkan enam gen manusia untuk mempromosikan penerimaan organ.

Baca Juga: Bicara Polemik Penunjukkan Dirinya di BRIN, Megawati: Saya Dianggap Kurang Pintar

Serta, lanjut dia menambahkan satu gen pertumbuhan dihilangkan untuk memastikan organ membesar setelah ditransplantasikan.

Sehingga, menurut Sandi, kunci sukses dari Xenotransplantation yang dilakukan Universitas Maryland adalah dengan mengatasi permasalahan imun melalui rekayasa genetika.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tim pimpinan dokter bedah Bartley P Griffith, MD melakukan transplantasi jantung babi yang sudah dimodifikasi secara genetik kepada David Bennett, pasien berusia 57 tahun dengan penyakit jantung parah.

Transplantasi ini dilakukan di Pusat Medis Universitas Maryland di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, Jumat (7/1), 

Operasi tersebut diklaim sukses karena tidak ada penolakan dari tubuh pasien, dan keberhasilan itu menjadi yang pertama kalinya dalam ilmu kedokteran. Pihak kedokteran juga terus memantau kondisi David.

Kendati demikian, Ketua tim peneliti dari Universitas Maryland Bartley P Griffith, MD belum memberikan publikasi ilmiahnya terkait keberhasilan transplantasi jantung babi ke manusia tersebut.

Sebagai informasi Bartley P Griffith, MD adalah profesor bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland. Spesialisasinya adalah perawatan jantung dewasa, revaskularisasi koroner, bedah tromboendarterektomi paru (PTE) dan bedah rekonstruksi jantung.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto

Sumber : Antara


TERBARU