Omicron Mengganas, Luhut Sebut Pemerintah Siaga Utama saat Keterisian RS Capai 20-30 Persen
Peristiwa | 12 Januari 2022, 15:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah akan menetapkan status siaga utama varian Omicron apabila tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit menyentuh angka 20 persen.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan persnya, Rabu (12/1/2022).
"Perawatan di RS akan menjadi salah satu indikator utama. Kami akan high alert atau siaga utama ketika BOR mendekati 20 persen sampai 30 persen," kata Luhut.
Lebih lanjut dia menyampaikan, kini kasus varian Omicron telah teridentifikasi di 150 negara dan menimbulkan gelombang baru dengan puncak yang lebih tinggi di berbagai negara dunia.
Menurut Luhut, Indonesia bukan tidak mungkin dapat mengalami hal serupa.
Berkaca dari pengalaman negara lain, Luhut menyebut varian Omicron mencapai puncaknya dalam kisaran waktu 40 hari pascapenemuan kasus, lebih cepat dari varian Delta.
Sehingga, dia memperkirakan, puncak gelombang Covid-19 akibat Omicron akan terjadi pada awal Februari.
Kendati demikian, Luhut meminta masyarakat tidak panik. Dia yakin Indonesia bisa melewati gelombang peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron.
Baca Juga: Puncak Omicron Diprediksi Februari, Luhut: Ini Sesuatu yang Tidak Bisa Dihindari
"Namun kita tidak perlu panik, tetapi kita tetap waspada. Karena pengalaman kita menghadapi Delta varian kemarin," ujarnya.
Luhut menegaskan, kondisi Indonesia saat ini jauh lebih siap dalam menghadapi potensi gelombang varian Omicron.
Hal ini dikarenakan tingkat vaksinasi, kapasitas pengetesan dan pelacakan (testing, tracing) yang lebih tinggi.
Selain itu, sistem kesehatan juga sudah jauh lebih siap baik dalam hal obat-obatan, tempat tidur rumah sakit, tenaga kesehatan, oksigen dan fasilitas isolasi terpusat.
Meski demikian, Luhut kembali mengingatkan semua pihak tetap harus disiplin terhadap protokol kesehatan.
Ia juga meminta semua pihak kompak dan tidak saling menyalahkan.
"Kita harus tetap waspada dan terus bekerja sama. Kita harus bersatu padu menghadapi musuh bersama varian Omicron. Karena hanya dengan bersatu, kita bisa mengatasi gelombang baru dan keluar dari pandemi Covid-19 ini," tegasnya.
Baca Juga: Ancaman Menghadapi Varian Omicron, Strategi Apa yang Harus Disiapkan?
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV