> >

Tekanan Pandemi, Banyak Manusia di Berbagai Belahan Dunia Alami Covid-somnia

Kesehatan | 7 Januari 2022, 18:54 WIB
Ilustrasi kacamata tidur. Istilah Covid-somnia atau sebutan lainnya Corona-somnia mulai dikenal sekitar musim panas 2020 untuk menggambarkan dampak pandemi global terhadap pola tidur seseorang. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Menurut dokter di RS Pondok Indah, Puri Indah itu, stres juga akan meningkatkan kadar kortisol, suatu hormon yang bekerja berlawanan dengan melatonin, hormon yang bertanggung jawab untuk kualitas tidur.

“Selama hormon kortisol kita tetap dalam konsentrasi yang tinggi, maka produksi melatonin akan terganggu, sehingga kualitas tidur juga akan terganggu,” jelasnya.

2) Hilangnya rutinitas harian

Protokol untuk 'menjaga jarak' mengubah banyak aspek dalam menjalankan kesenangan pribadi hingga kehidupan sosial. Hilangnya berbagai aktivitas ini akan menimbulkan perasaan terisolasi dan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.

Sementara, berbagai aktivitas yang normal memiliki kontribusi yang besar untuk menjaga kestabilan irama sirkadian, karena berfungsi sebagai penanda waktu.

Sejak pandemi, seluruh aktivitas ini menjadi sangat minimal, bahkan hilang. Ketiadaan aktivitas rutin tersebut cenderung membuat tidur lebih larut dan bangun lebih siang.

Di samping kualitas tidur menjadi buruk, gangguan pada irama sirkadian tersebut juga akan berdampak pada fungsi biologis lainnya, termasuk pencernaan, respons imunitas, dan lainnya.

3) Meningkatkan konsumsi informasi

Terlalu banyak mengonsumsi informasi akan secara bermakna meningkatkan tekanan mental dalam bentuk kecemasan dan ketakutan. Belum lagi berhadapan dengan disinformasi dan hoaks.

Durasi kita berada di depan monitor (screen time) dikaitkan dengan menurunnya kualitas tidur, terutama apabila dilakukan pada malam hari.

Sinar biru dari monitor akan merangsang tubuh kita untuk mempertahankan kadar kortisol tetap tinggi dan menekan produksi melatonin.

Baca Juga: Anak Mau Ikut Vaksinasi Covid-19, Ini yang Harus Diperhatikan Orangtua

Dengan demikian, Goenawan menegaskan, tidur adalah bagian paling sentral dalam kehidupan kita untuk memastikan seluruh fungsi tubuh dapat melakukan tugasnya dengan baik melalui keteraturan irama sirkadian yang akan menjaga tubuh kita tetap sehat, produktif, dan sejahtera.

Bagaimanapun, semua orang perlu untuk menyadari pentingnya menyikapi kondisi pandemi ini dengan tetap berusaha rileks dan mendapatkan hiburan atau aktivitas yang menyenangkan agar terhindar dari gangguan mental.

Gangguan mental seperti munculnya kecemasan tidak boleh diremehkan karena dapat memicu gangguan kesehatan akibat menurunnya imun.

Anda dapat berusaha membuat suasana menjadi kondusif sehingga tidur lebih nyenyak dengan persiapan seperti memastikan tubuh dalam kondisi bersih dan nyaman, menghindari paparan layar gawai sebelum tidur, menyalakan musik pengantar tidur dan berdoa.

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU