Pasar Induk Kramat Jati Direvitalisasi, Perumda Pasar Jaya Janji Tak Ungsikan Pedagang
Sosial | 6 Januari 2022, 16:10 WIB"Pasar ini banyak dikunjungi banyak orang dari berbagai daerah di Indonesia. Kita ingin cerita tentang kunjungan ke Pasar Induk Kramat Jati memberikan kesan yang baik bagi siapa saja," ujar Arief.
Terpisah, Manager Unit Pasar Besar (UPB) Pasar Induk Kramat Jati, Agus Lamun menambahkan, sosialisasi revitalisasi Pasar Induk Kramat Jati sudah dilakukan sejak 9 Desember 2021.
Baca Juga: Tommy Soeharto Resmikan Rest Area dan Pasar Induk di Kawasan Cikampek
Pada tahap awal, revitalisasi difokuskan pada bangunan grosir U-shape yang masa hak pakainya akan segera berakhir di 2024-2025.
"Kami juga sudah meminta mereka menentukan perwakilan agar lebih memudahkan dalam menyampaikan aspirasi. Kalau ada dinamika di lapangan itu wajar, kita akan cari solusi bersama untuk kebaikan semua," ujarnya.
Agus menuturkan, revitalisasi pasar dengan luas sekitar 14,7 hektare tersebut memiliki tujuan yang baik, terutama untuk para pedagang itu sendiri.
Baca Juga: Di Tengah Rencana Impor, Pasokan Beras di Pasar Induk Karawang Menumpuk
Ia menilai, Pasar Induk Kramat Jati sangat potensial menjadi destinasi wisata belanja. Terlebih, lokasinya tak jauh dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang banyak dikunjungi rombongan wisatawan dari berbagai daerah.
"Ada 4.508 tempat usaha dengan 1.666 pedagang eksisting di Pasar Induk Kramat Jati saat ini. Kalau pasar ini semakin bagus, bersih dan nyaman, tentu tentu diharapkan pembeli merasa senang dan terus berbelanja di sini. Dampaknya, omzet penjualan dan kesejahteraan pedagang juga meningkat," ujar Agus.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV