Ramai Tulisan Arab Melayu di Kantor Gubernur Riau Digunjing Netizen, Ahli Jelaskan Faktanya
Agama | 5 Januari 2022, 18:06 WIBPria yang juga mengkaji Literatur Klasik islam di Nusantara itu lantas menjelaskan lebih lanjut soal bahasa Melayu yang banyak terpengaruh oleh bahasa Sanskerta, lantas kemudian ditulis dalam aksara jawi karena pengaruh Islam di Nusantara.
Bahkan, ia juga menceritakan bahwa aksara jawi atau Arab-Melayu lazim dipakai ketika mengaji pada zaman dahulu agar mudah membaca Alquran.
“Sebenarnya, anak-anak saat sekolah zaman dulu di SR (Sekolah Rakyat) malah tetap menggunakan aksara jawi atau Arab-Melayu itu,” tuturnya.
Sehingga anak-anak kampung yang mengenyam SR itu, kata Alhafiz itu lebih mudah membaca alquran saat ngaji sore/malam di langgar daripada anak kampung yang, dalam bahasa Hafi, tidak sekolah sama sekali.
“Ini yang justru menarik. Karena di SR mereka juga pakai aksara Jawi agar mudah belajar,” katanya.
Alhafiz, memberi contoh, misalnya soal penulisan Tafsir Al-Ibriz karya KH Bisri Mustofa yang masyhur di kalangan pesantren juga menggunakan huruf Jawi. Begitu pula dengan karya-karya masyhur Raja Ali Haji, seperti Gurindam Dua Belas, menggunakan Arab-Melayu.
Alhafiz lantas memberi komentar soal tuduhan arabisasi atau isu politik seperti kadrun yang tidak berdasar atas tuduhan Arab-Melayu. Dia menyayangkan narasi tersebut cenderung politis dan kurangnya literasi keberaksaraan di tanah air.
“Adapun soal tuduhan kadrun atau arabisasi, kukira itu sudah isu politis. Padahal, kultur masyarakat Islam di nusantara sudah ratusan tahun menggunakan aksara jawi tersebut sebelum politik etis kolonial mengharuskan penulisan aksara Latin,” tandasnya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV