BP2MI Sebut Prajurit TNI AL Diduga Bantu Kirim PMI Ilegal, KSAL Yudo: Jangan Cari Kambing Hitam
Politik | 5 Januari 2022, 14:37 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono meminta Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) membuka oknum TNI AL yang diduga ikut berperan dalam pengiriman pekerja migran ilegal ke Johor, Malaysia.
Yudo menjelaskan setiap prajurit TNI AL memiliki identitas, nama, seragam, dan kesatuan. Untuk itu Kepala BP2MI tidak perlu ragu menyebutkan oknum TNI AL yang diduga ikut berperan dalam pengiriman pekerja migran ilegal ke Johor, Malaysia.
"Sebutkan saja kenapa mesti takut. Enggak ada efek apa-apa kok, malah justru saya senang karena tidak ada prajurit yang lolos dari hukum, tidak ada prajurit yang lolos dari hukum," ujar Yudho usai memimpin upacara peringatan HUT ke-59 Kowal di Mabes TNI AL, Rabu (5/1/2022).
Baca Juga: Ditarik Biaya Hingga Rp 15 Juta, Praktik Pengiriman PMI Ilegal Diduga Dilindungi Oknum TNI AU dan AL
Yudo juga mengingatkan semestinya, investigasi BP2MI terkait dugaan keterlibatan TNI AL dapat langsung diberikan kepada TNI AL. Hal ini untuk memudahkan proses penelusuran bersama.
Ia memastikan TNI AL akan menindak tegas prajurit yang terbukti terlibat dalam penyelundupan pekerja migran Indonesia ilegal.
Namun Yudo meminta BP2MI terbuka agar hasil investigasi yang menemukan dugaan keterlibatan oknum prajurit TNI AL seolah hanya mencari kambing hitam.
"Saya harapkan ini masing-masing pemerintah bisa saling terbuka untuk evaluasi ke depan harus lebih baik jangan sampai ada kejadian seperti itu lagi," ujar Yudo.
Baca Juga: 8 Jenazah Pekerja Migran Indonesia Korban Kapal Tenggelam di Perairan Johor Dipulangkan
"Jangan sampai ketika terjadi seperti itu mencari-cari kambing hitam menyalah-nyalahkan TNI," imbuhnya.
Sebelumnya Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengungkapkan adanya dugaan oknum TNI AL dan TNI AU ikut terlibat dalam pengiriman PMI ilegal ke Johor, Malaysia.
Akibat pengiriman tersebut sebanyak 21 dari 50 pekerja migran ilegal mengalami kecelakaan di laut saat perjalanan dari Tanjung Pinang, Kepulauan Riau ke Johor Bahru, Malaysia, Rabu (15/12/2021).
Menurut Benny, prajurit TNI AU dan AL masing-masing memiliki peran dalam membantu kegiatan pengiriman tenaga kerja Indonesia ilegal ke Malaysia.
Baca Juga: BP2MI Temukan Dugaan Keterlibatan Prajurit TNI dalam Kasus Pengiriman Pekerja Migran Ilegal ke Johor
Terpisah Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) sudah melakukan penyelidikan terkait dugaan keterlibatan prajurit TNI AL dalam pengiriman pekerja migran Indonesia ilegal ke Malaysia.
Kadispenal Laksma TNI Julius Widjojono menegaskan TNI AL akan menerapkan sanksi tegas, jika terbukti ada prajurit TNI AL yang ikut terlibat dalam pengiriman pekerja migran ilegal ke Malaysia.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV