Kemenkes: Vaksinasi Booster Mulai 12 Januari 2022, Baik Gratis dan Berbayar
Berita utama | 4 Januari 2022, 18:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 booster atau dosis penguat antibodi mulai pekan depan 12 Januari 2022 berlaku untuk yang gratis maupun berbayar.
Keterangan itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (4/1).
“Dimulainya booster pada 12 Januari 2022 sekaligus keduanya (gratis dan berbayar),” kata Siti Nadia Tarmizi.
Nadia menuturkan, vaksin booster gratis melalui subsidi pemerintah diberikan kepada masyarakat Penerima Bantuan Iuran (PBI), khususnya kalangan lansia.
“Yang pasti target pemerintah adalah vaksinasi kepada lansia sebagai kelompok yang rentan masuk rumah sakit saat terpapar dan juga bergejala berat, bahkan meninggal,” ujarnya.
Baca Juga: Jakarta Tunggu Pemerintah Pusat Soal Vaksin Booster, Kemungkinan Dimulai 12 Januari
Sementara itu, untuk peserta yang membayar sendiri atau dibayari perusahaan atau pihak lain bisa mendapatkan suntikan vaksin booster di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan.
Nadia menambahkan, harga untuk tiap dosis vaksin booster bagi peserta berbayar dikenakan dengan kisaran tarif Rp300.000 per orang.
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan Presiden Joko Widodo sudah memutuskan vaksinasi ketiga atau vaksin booster akan dilakukan mulai 12 Januari 2022.
“Vaksinasi booster sudah diputuskan oleh Bapak Presiden akan jalan tanggal 12 Januari, ini diberikan ke golongan dewasa di atas 18 tahun sesuai dengan rekomendasi WHO dan akan diberikan ke Kabupaten/Kota yang sudah memenuhi kriteria 70% suntik pertama dan 60% untuk suntik kedua,” ucap Menkes Budi Gunadi Sadikin, Senin (3/1).
Baca Juga: Perlukah Vaksinasi untuk Cegah Pneumonia? Begini Kata Ahli Paru-paru
“Jadi sampai sekarang ada 244 Kabupaten Kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut,” tambahnya.
Menkes lebih lanjut menambahkan, vaksin booster ini juga akan diberikan dengan jangka waktu diatas 6 bulan sesudah dosis kedua.
“Kita identifikasi ada sekitar 21 juta sasaran di bulan Januari yang sudah masuk ke kategori ini dan jenis boosternya nanti akan kita tentukan ada yang homolog atau jenisnya sama ada yang heterolog atau jenis vaksinnya berbeda,” ucap Budi Gunadi.
“Ya mudah-mudahan nanti akan segera diputuskan tanggal 10 sesudah keluar rekomendasi dari ITAGI dan BPOM,” tambahnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV