> >

Pemerintah Dapatkan Stok Molnupiravir, Obat Covid-19 yang Ampuh Tekan Angka Rawat Inap

Kesehatan | 3 Januari 2022, 20:17 WIB
Ilustrasi. Kapsul molnupiravir buatan Merck. Indonesia kedatangan stok molnupiravir pada Senin (3/1/2022).  (Sumber: France24/Merck)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Indonesia dilaporkan telah mendapatkan stok obat Covid-19 molnupiravir dari Merck, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS).

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pasokan molnupiravir akan tiba di Indonesia hari ini, Senin (3/1/2022).

Hal tersebut disampaikan Budi dalam konferensi pers yang disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (3/1).

Budi menyebut molnupiravir akan disimpan lebih dulu guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

"Jadi kita simpan dulu, kalau nanti ada apa-apa kita sudah siapkan obatnya. Ini (molnupiravir) terbukti bisa mengurangi laju masuknya (pasien) ke rumah sakit untuk orang-orang yang terkena Covid-19 yang saturasinya masih di atas 94 persen," kata Budi.

Molnupiravir sendiri digunakan untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang. Obat ini disebut ampuh mencegah pasien mengembangkan gejala berat atau kritis.

Baca Juga: Indonesia Impor 1 Juta Obat Covid-19 Molnupiravir, Ini Harganya!

Untuk itu, Budi mengaku molnupiravir akan digunakan untuk mencegah pasien mengembangkan gejala sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Ia juga mengaku pemerintah telah melobi perusahaan farmasi lain yang mendapatkan lisensi molnuvirapir untuk membeli obat.

Budi pun menyebut pemerintah telah menawarkan Merck untuk memproduksi obat di Indonesia.

Selain mendiskusikan obat, Budi juga membicarakan kesiapan rumah sakit di Indonesia mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan penyebaran varian Omicron.

Menurutnya, rumah sakit di Indonesia memiliki tempat tidur cukup banyak untuk mengantisipasi lonjakan kasus.

“Jumlah tempat tidur di Indonesia ada sekitar 400 ribu, 30 persennya 120 ribu kita dedikasikan ke Covid, sekarang yang terisi sekitar 2.400-2.500-an. Jadi masih ada room lebih dari 110 ribu yang sebelumnya memang kita sudah alokasikan untuk Covid,” kata Budi.

Kasus varian Omicron di Indonesia per Senin (3/1) dilaporkan mencapai 152. Indonesia merupakan negara dengan kasus Omicron tertinggi ke-40.

“Ini berhubung karantina kita sudah cukup ketat, kita berhasil menahan masuknya Omicron ke dalam (negeri),” kata Budi,

“Tapi dari 152 (kasus), kita tahu 6 sudah merupakan transmisi lokal. Ada yang datang dan sebagian besar di Jakarta, tapi ada juga yang datang dari Medan dan juga dari Bali dan Surabaya. Jadi kita tetap harus selalu waspada,” imbuhnya.

Baca Juga: Meski Kasus Omicron di Indonesia Bertambah, Pemerintah Kurangi Masa Karantina, Ini Alasannya


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU