Jasa Marga Catat 2,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek selama Periode Nataru
Update | 3 Januari 2022, 17:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat 2.563.226 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek selama periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) yaitu pada 17 Desember 2021-2 Januari 2022.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, angka tersebut kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) utama.
"Empat GT tersebut ialah; GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung), GT Ciawi (arah Puncak) dan GT Cikupa (arah Merak)," kata Heru dalam keterangan tertulis, Senin (3/1/22).
Baca Juga: Jasa Marga: 137 Ribu Kendaraan kembali ke Jabotabek saat Hari H Tahun Baru 2022
Heru mengatakan, total volume lalu lintas (lalin) ini naik 2,6 persen jika dibandingkan lalin normal periode November 2021 dengan total sekitar 2,4 juta kendaraan.
"Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada Nataru tahun lalu, angka ini naik sebesar 9,1 persen," katanya.
Sebaliknya, sebanyak 2.518.268 kendaraan juga kembali ke wilayah Jabotabek dari empat GT yang sama.
"Angka ini meningkat sebesar 2,2 persen jika dibandingkan lalin normal periode November 2021 dengan total sekitar 2,4 juta kendaraan. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kami mencatat peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 15 persen,” ujar Heru.
Pada periode tersebut, puncak arus meninggalkan Jabotabek terjadi pada tanggal 17 Desember 2021 dengan total 181 ribu kendaraan.
"Naik 6,3 persen jika dibandingkan dengan lalin normal periode November 2021," kata Heru.
Baca Juga: Jasa Marga Catat 1,4 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Sejak H-8 Hingga Natal
Sementara itu, untuk puncak arus kembali ke Jabotabek terjadi di tanggal 2 Januari 2021 dengan total 197 ribu kendaraan atau naik 12,8 persen dari periode November 2021.
“Dengan melihat angka lalu lintas tertinggi yang meninggalkan Jabotabek telah terjadi pada 17 Desember 2021, masyarakat sudah cenderung bergerak bahkan sebelum momen Nataru,” tutup Heru.
Penulis : Hasya Nindita Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV