> >

Menkes Ungkap Dalam Sepekan Kasus Omicron di Seluruh Dunia Naik dari 184 Ribu menjadi 408 Ribu

Berita utama | 3 Januari 2022, 14:53 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin targetkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Indonesia pada Desember 2021 bisa tembus hingga 60 persen sehingga bisa mencapai lebih dari target yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). (Sumber: Tangkapan Layar Kompas TV/Nurul)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, angka konfirmasi kasus Omicron di seluruh dunia naik dari 184.000 pada minggu lalu menjadi 408.000 kasus.

Keterangan itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sesuai rapat terbatas evaluasi PPKM bersama Presiden Joko Widodo di Komplek Istana Kepresidenan, Senin (3/1/2022).

“Jadi sampai sekarang sudah ada kasus konfirmasi 408.000 naik dari minggu lalu yang 184.000 di seluruh dunia, negara yang sudah terdeteksi ada omicron naik dari 115 negara minggu lalu, menjadi 132 negara,” ucap Menkes Budi.

Menkes menuturkan negara yang paling banyak warga terkonfirmasi Omicron berada di wilayah Eropa, Inggris, Denmark, dan Amerika Serikat.

“Itu semuanya di atas 20.000 (kasus), Afrika Selatan sendiri sudah turun ke angka 1800-an, negara di Asia Tenggara yang di atas kita adalah Singapura 1,600 dan Thailand 1.500,” kata Menkes Budi.

Baca Juga: Sebut Negara Lain Berkaca pada Indonesia untuk Tangani Covid-19, Luhut: Kita Tak Perlu Merasa Kalah

“Indonesia ada di posisi 40, jumlahnya per hari ini 152 ada tambahan 16 dibandingkan 2 hari yang lalu dan semuanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri,” tambahnya.

Terkait Covid-19 varian Omicron, Menkes Budi mengaku juga telah mengamati kenaikan kasus tersebut yang terjadi di India.

“India sekarang sudah lebih dari 1.700 kasus ada di India dan pesannya adalah ya kita tetap waspada. Indonesia Alhamdulillah relatif lebih rendah kalau kita lihat dari populasi dan juga luas geografisnya ini berhubung karantina kita sudah cukup ketat kita berhasil menahan masuknya Omicron kedalam,” ujarnya.

“Tapi dari 152 kita tahu 6 sudah merupakan transmisi lokal, ada yang datang sebagian besar di Jakarta, ada juga yang datang dari Medan dan juga dari Bali dan Surabaya. Jadi kita tetap harus selalu waspada,” tambahnya.

Menkes Budi lebih lanjut menambahkan, untuk kasus omicron secara klinis memang perlindungan antibodi yang berasal dari vaksin bisa dilalui. Tetapi, lanjut Menkes Budi, perlindungan dari T-cellsnya masih bisa melindungi dengan cukup baik dari serangan Omicron.

Baca Juga: Pemerintah Persingkat Waktu Karantina, Yakin Lebih Siap Hadapi Varian Omicron

“Itu yang menjelaskan kenapa hospitalization rate-nya yang masuk rumah sakit dan fatal lebih rendah,” jelasnya.

Berdasarkan 152 orang terdeteksi terkena Omicron, Menkes Budi menyampaikan lebih dari setengah jumlah tersebut adalah pasien tanpa gejala dan setengahnya sakit ringan.

“Artinya tidak membutuhkan oksigen, saturasi yang masih di atas 95% dan 23% nya atau 34 orang sudah sembuh dan sudah kembali ke rumah,” ujarnya.

“Jadi kita melihat bawa sampai sekarang tidak ada yang membutuhkan perawatan yang serius di Rumah Sakit, cukup dikasih obat dan vitamin, mereka sudah bisa kembali ke rumah,” tambahnya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU