Kaleidoskop 2021: Gerakan Politik Tetap Ada dan Tidak Terpengaruh oleh Pandemi Covid-19
Politik | 31 Desember 2021, 14:56 WIBPada praktiknya, partai politik biasanya melibatkan kelompok kepentingan sebagai media komunikasi politik untuk menyasar simpatisan.
Adapun tujuannya, sambungnya, untuk direkrut sebagai bagian dari pemilih loyal.
Deklarasi untuk 2024
Sementara itu, Lely menyoroti ada banyak relawan yang telah mendeklarasikan sejumlah calon untuk diusung dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Menurutnya, itu adalah satu bukti bahwa gerakan politik masih tetap ada meskipun pandemi.
"Coba sekarang sudah ada berapa, banyak relawan yang sudah berani mendeklarasikan, belum 2022, di pengujung tahun, dan masih dalam kondisi pandemi," ujarnya.
Selain itu, Lely juga menegaskan, politik itu by design bukan by accident. Sehingga pandemi Covid-19 tidak menjadi halangan bagi partai politik untuk beraksi.
Ia meyakini bahwa politik akan gencar dilakukan politisi ketika melewati tahun pertama jabatan. Sebab, menurutnya, tahun kedua dan seterusnya akan digunakan untuk ancang-ancang.
"Jadi kerja politik itu sejak orang terpilih satu tahun pertama dia bekerja, tahun kedua dan seterusnya ancang-ancang sudah dilakukan. Karena politik itu by design bukan by accident," tegasnya.
"Rekayasa dan propaganda politik itu harus digerakkan meskipun dalam suasana diam," imbuhnya.
Oleh sebab itu, ia menerangkan wajar kemudian jika di pengujung 2021 ada banyak relawan yang sudah mendeklarasikan calon presiden.
Padahal pandemi Covid-19 urung hilang, secara waktu belum masuk 2022, dan masih jauh menuju 2024.
"Jadi kita mungkin bisa dibohongi tapi sebenarnya realitas yang nampak itu terlihat gerakan politik (saat pandemi) itu ada."
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV