> >

Satgas Covid-19 Minta Petugas Waspada Hasil Tes PCR Palsu untuk Masuk Indonesia lewat Batam

Kesehatan | 30 Desember 2021, 14:26 WIB
Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tiba di Batam, Kepulauan Riau (Sumber: Kompas.com)

Dengan asumsi pemakaian hotel yang maksimum, masih terdapat kekurangan tempat karantina PPLN.

Saat ini keterisian tempat tidur karantina terpusat untuk PMI, pelajar dan ASN di Batam
mencapai 95 persen. Adapun untuk hotel sebesar 32 persen.

Baca Juga: Pembuat Sertifikat Vaksin Covid-19 dan Surat Tes PCR Palsu Terancam 12 Tahun Penjara!

"Kenyataan di lapangan, kedatangan PMI lebih banyak dibandingkan non-PMI dan keterpakaian hotel tidak sebanyak fasilitas milik pemerintah. Dengan demikian fasilitas karantina milik pemerintah harus ditambah agar tidak menimbulkan penumpukan," ujar Fajar.

Di kesempatan yang sama Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan, selama periode Desember 2021 ditemukan 353 orang positif Covid-19. 

Angka tersebut naik dua kali lipat lebih dari 168 kasus pada November. Sebagian besar positif saat tes PCR kedua. 

Dari kasus penularan Covid-19 pelaku perjalanan internasional melalui Batam, hasil whole genome squencing (WGF) belum menemukan satupun varian Omicron.

Baca Juga: Pemprov DKI dan Satgas Covid-19 Tracing Kasus Transmisi Lokal Omicron Pertama di Jakarta

"Ini menunjukkan karantina 10 hari efektif untuk melakukan penyaringan, sehingga penularan lebih luas bisa dicegah," ujar Wiku. 

Wiku menilai prioritas mitigasi transmisi jalur laut Batam saat ini adalah memperketat penjagaan perbatasan mengingat banyak pekerja migran Indonesia dari Malaysia yang ternyata positif Covid-19. 

"Selain itu, penambahan tempat tidur karantina juga menjadi prioritas pemerintah saat ini demi mengantisipasi peningkatan kedatangan di periode Natal dan Tahun Baru," ujar Wiku.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU