Bakamla: Pengamanan Perairan Natuna Dekat Laut China Selatan Tetap Jadi Prioritas di 2022
Peristiwa | 29 Desember 2021, 22:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI menegaskan, pengamanan Perairan Natuna, Kepulauan Riau yang terletak di barat-daya Laut China Selatan, tetap menjadi prioritas pada 2022 mendatang.
Mengingat, di Perairan Natuna sering kali terjadi pelanggaran pencurian ikan yang dilakukan kapal asing, seperti kapal China dan kapal Vietnam, terutama di laut Natuna Utara.
Pernyataan ini disampaikan Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Aan Kurnia usai Peringatan HUT Ke-16 Bakamla, di Markas Bakamla, Jakarta, Rabu (29/12/2021).
"Pengamanan Perairan Natuna tahun depan tetap menjadi prioritas Bakamla," kata Aan seperti dikutip dari Antara.
Meski demikian, Aan mengaku, dalam mengamankan Perairan Natuna, pihaknya tidak dapat bekerja sendiri.
Nantinya, Bakamla akan bekerja dengan TNI Angkatan Laut (AL). Sinergi Bakamla dan TNI AL itu seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
"Jadi, kita harus meningkatkan sinergi kerja sama dalam operasi pengamanan wilayah perbatasan," ujarnya.
Baca Juga: Detik-detik Aksi Bakamla RI Tangkap Kapal Vietnam di Laut Natuna Utara!
Di samping itu, kata Aan, tak dipungkiri di masa depan tantangan maritim akan semakin meningkat.
Menurut penjelasannya, hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi katalisator perubahan cara bertindak dari ancaman yang harus dihadapi semua aparat penegak hukum, termasuk Bakamla RI.
Terlebih, lanjut dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan amanat bahwa Bakamla sebagai embrio coast guard-nya Indonesia.
Artinya, ke depannya, para personel Bakamla bakal menjalankan secara penuh tugas dan peran coast guard, yaitu security, safety dan defense dalam hal ini sebagai komponen cadangan TNI Angkatan Laut di masa perang.
"Tugas yang penuh risiko ini menjadi dasar kompetensi personel Bakamla," tegas Aan.
Melihat hal tersebut, Aan menuturkan, sumber daya manusia (SDM) Bakamla harus memiliki sikap perilaku pengetahuan, keterampilan, dan kesamaptaan jasmani yang prima layaknya prajurit militer.
"Dengan demikian, tidak salah bahwa ASN Bakamla memiliki kualifikasi paramiliter. Itu yang mendasari pola pembinaan personel Bakamla. Membangun sistem pendidikan dasar yang bersifat semimiliter atau disebut 'coast guard basic' training," jelasnya.
Baca Juga: TNI AL Evakuasi Benda Mirip Tank yang Mengapung di Natuna
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Antara