> >

Terpilih Jadi Ketum PBNU 2021-2026, Yahya Cholil Staquf Lapor Hal Ini ke Jokowi

Berita utama | 29 Desember 2021, 15:17 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf melaporkan kepada Presiden Joko Widodo hasil Muktamar ke-34 NU di Lampung. (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres/ninuk)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf melaporkan kepada Presiden Joko Widodo hasil Muktamar ke-34 NU di Lampung.

“Saya melaporkan hasil muktamar ke 34 Nahdlatul Ulama kemarin, bahwa saya terpilih sebagai Ketua Umum untuk PBNU periode 2021-2026 sedangkan Kiai Miftachul Akhyar ditetapkan sebagai Rais Aam,” kata Yahya Cholil Staquf dalam keterangannya di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/12/2021).

Pekan lalu, Yahya Cholil Staquf terpilih menahkodai Pengurus Besar NU periode 2021-2026 melalui Muktamar ke-34 di Lampung. Kiai Miftachul Akhyar ditetapkan sebagai Rais Aam.

Yahya Cholil Staquf menuturkan dirinya juga melaporkan kepada Presiden Jokowi mengenai sejumlah agenda yang disepakati dalam Muktamar ke-34 NU.

“Kemudian saya melaporkan juga hasil-hasil yang disepakati dalam Muktamar mengenai program-program, agenda-agenda, yang tentunya nanti akan sangat terkait dengan prospek kerjasama-kerjasama termasuk dengan pemerintah,” ucapnya.

Baca Juga: Saat KH Miftachul Akhyar Berdiri di Antara Jabatan Ketum MUI dan Rais Aam PBNU

Dalam pertemuan tersebut, Yahya berharap bisa menyempurnakan konsolidasi organisasi sehingga Nahdlatul Ulama bisa betul-betul menjadi agen transformasi.

“Ketika kita memiliki agenda-agenda nasional untuk menggerakkan masyarakat secara luas, maka Nahdlatul Ulama ini harus bisa sungguh-sungguh efektif dalam menjalankan peran bentuk partisipasi masyarakat tersebut, termasuk di dalam ikut membantu mensukseskan apa yang diakibatkan oleh pemerintah,” ujarnya.

Pada Muktamar ke-34 NU Presiden Joko Widodo berharap agar santri-santri Nahdlatul Ulama bisa menjadi kekuatan lokomotif perubahan yang menyejahterakan masyarakat.

“Pemerataan memang bukan sebuah hal yang gampang untuk dilakukan, tetapi saya melihat bahwa kekuatan di NU sekarang, anak muda yang pinter-pinter, santri-santrinya yang pinter-pinter yang keluaran banyak dari universitas yang besar dari seluruh negara yang ada di dunia ini,” ucap Jokowi.

“Apabila ini bisa dirajut dalam sebuah kekuatan lokomotif, Saya meyakini ini bisa menarik gerbong-gerbong yang ada di bawah untuk bersama-sama dalam rangka menyejahterakan kita semuanya,” tambahnya.

Baca Juga: Anwar Abbas Minta PBNU Izinkan KH Miftachul Akhyar Rangkap Jabatan sebagai Ketua MUI

Tidak hanya dukungan, Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut dengan secara terbuka juga menawarkan kepada santri-santri sebuah wadah seperti halnya PT atau kelompok usaha.

“Pemerintah, saya menyiapkan, kalau siap, saya menyiapkan konsesi, baik itu yang konsesi terserah mau dipakai untuk lahan pertanian silahkan, saya juga ingin menyiapkan konsesi Minerba, yang pengen bergerak di usaha-usaha nikel misalnya, usaha-usaha batubara, usaha-usaha boksit, usaha-usaha tembaga silahkan,” ujar Jokowi.

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU