Gubernur Edy Jewer Pelatih Biliar di Depan Umum, Politikus PAN: Sangat Memalukan
Politik | 29 Desember 2021, 14:45 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus angkat bicara ihwal peristiwa Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang telah menjewer telinga dan mengusir pelatih biliar Khoiruddin Aritonang alias Coki.
Menurut dia, sikap seperti itu tak pantas dilakukan oleh seorang kepala daerah, karena amat memalukan dan tak pantas menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
Baca Juga: Dijewer Gubernur Edy, Pelatih Biliar: Baru Kali Ini Ada Pemimpin Marah karena Orang Tak Tepuk Tangan
"Prihatin terhadap kejadian yang di Sumatera Utara itu. Apalagi insiden itu dilakukan oleh orang nomr satu di Sumatera Utara mudah-mudahan ini yang pertama dan terakahir yang menurut saya sangat memilukan dan memalukan," kata Guspardi kepada Kompas TV, Rabu (29/12/2021).
Politikus PAN itu mengimbau agar Edy segera meminta maaf di depan publik, sehingga nantinya masyarakat bisa melihat sikapnya yang mau mengakui kesalahannya.
"Sebagai negawaran kenapa tidak (meminta maaf), bagaimanapun tentu menimbulkan sesuatu ketidakharmonisan. Oleh karena itu, permintaan maaf adalah bagian yang perlu disikapi oleh gubernur," ujarnya.
Ia berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi Edy dan seluruh kepala daerah lainnya agar bisa mengendalikan diri dan menahan emosinya.
"Oleh karena itu, ini bisa menajdi intropeksi bagi kepala daerah yang lain agar sesuatu yang tidak pas, bisa menahan diri dan mengendalikan diri," ujar dia.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, mengaku menjewer pelatih biliar, Khoiruddin Aritonang alias Coki karena sayang.
Baca Juga: Detik-Detik Gubernur Edy Jewer dan Usir Pelatih Biliar PON, Begini Klarifikasinya!
Penjelasan Edy tersebut disampaikan saat usai acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat Sumut oleh Kementerian ATR di rumah dinasnya, Medan, Selasa (28/12/2021).
"Jewer sayang itu namanya," kata Edy.
Namun Edy enggan menjawab pertanyaan lain tentang insiden jewer sayang tersebut. Dia malah menjawab pertanyaan lain.
"Nanti kita jawablah ini. Ini urusan tanah dulu," jawab Edy Rahmayadi.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV