Ini Penjara Militer Tercanggih TNI AD yang Disebut Panglima Andika, Tempat Kolonel P Ditahan
Peristiwa | 29 Desember 2021, 08:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan seorang perwira menengah aktif TNI AD Kolonel P dijebloskan ke penjara militer tercanggih milik matra Angkatan Darat, Selasa (28/12/2021).
Kolonel P adalah salah satu terduga penabrak dan pembuang jasad sejoli Handi Saputra (18) dan Salsabila (14) ke Sungai Serayu, Cilacap, Jawa Tengah.
"Saat ini Kolonel P ada di tahanan militer yang tercanggih, yang kita sebut smart, yang baru tahun lalu kita resmikan. Kemudian satu anggota Sertu AS ada di Bogor, satu lagi DA itu ada di Cijantung," kata Andika seperti dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Jenderal Andika Minta Anggota TNI yang Buang Jasad Korban Tabrak Lari Dipenjara Seumur Hidup
Saat kejadian warga setempat yang mengetahui peristiwa kecelakaan mengira kedua korban akan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Namun, ketiga pria tersebut malah membuang tubuh Handi dan Salsabila ke Sungai Serayu dimana jenazah keduanya ditemukan di dua lokasi berbeda selang tiga hari kemudian (11/12).
Salah satu terduga pelaku yakni Kasi Intel Korem 133/Nani Wartabone Gorontalo Kolonel Inf P kini berada di penjara militer tercanggih TNI AD tersebut.
Lantas seperti apa penjara yang dimaksud Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa itu?
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV pada 20 April 2021 lalu, Andika Perkasa yang kala itu masih sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) meresmikan rumah tahanan (rutan) berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Instalasi yang dinamakan Smart ini berbasis teknologi canggih dan pertama di Indonesia. Rutan ini berada di Markas Pomdam Jaya, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Komandan Polisi Militer Kodam Jaya CPM Yogaswara mengatakan instalasi tahanan militer terdiri dari 37 ruang tahanan dengan kapasitas maksimum 78 tahanan.
Baca Juga: Panglima Andika Sebut Anggota TNI Penabrak Handi-Salsabila Ditahan di Penjara Militer Tercanggih
Tahanan ini dilengkapi dengan 92 kamera yang tersebar di seluruh area tahanan. Beberapa kamera jelas Yogaswara memiliki kemampuan AI yang mampu mendeteksi pemanjatan, tripwire, perkelahian, intrusion, dan lain sebagainya.
"Kamera memiliki 9 perimeter, dari perimeter dapat dicantumkan garis khayal oleh anggota kami. Sehingga apabila ada seseorang yang memanjat itu akan memicu alarm di Command Center," ujarnya kepada Jurnalis Kompas TV Jonah Hamonangan.
Sementara itu, melansir Tribunnews.com, pintu utama tahanan ini memiliki teknologi sistem keamanan berlapis yang dilengkapi dengan sistem inspeksi kolong kendaraan.
Selain itu, terdapat pula pemindai x-ray dan detektor logam yang ditempatkan di pintu pengunjung untuk mempersempit celah penyelundupan barang ke dalam ruang tahanan.
Para tahanan di instalasi militer tersebut dikenakan gelang pengenal yang juga berfungsi untuk memantau gerakan para warga binaan.
Instalasi tahanan militer itu juga dilengkapi layanan kunjungan yang canggih di antaranya fasilitas kunjungan online.
Saat itu KSAD Jenderal Andika Perkasa menyebut TNI AD menyediakan anggaran sekitar Rp100 miliar untuk membangun fasilitas ini. Biaya ditanggung dalam anggaran TNI AD 2020.
Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV