Satgas Covid-19 soal Micro Lockdown: Bagian dari PPKM Mikro di Tingkat RT
Peristiwa | 28 Desember 2021, 20:34 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan terkait konsep micro lockdown untuk mencegah meluasnya penularan kasus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di Tanah Air.
Seperti diketahui, pemerintah bakal menerapkan kebijakan micro lockdown apabila terjadi tranmsisi lokal penularan kasus varian tersebut.
Micro lockdown, kata Wiku, bukanlah kebijakan baru, melainkan bagian dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro berbasis level yang selama ini telah berjalan.
Pernyataan ini disampaikan Wiku dalam keterangan pers secara virtual, yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/12/2021).
"Konsep micro lockdown merupakan bagian dari PPKM Mikro di tingkat RT dan tetap diatur dalam Inmendagri (Instruksi Menteri Dalam Negeri) untuk membatasi kegiatan masyarakat secara ketat," kata Wiku.
Wiku menambahkan, nantinya implementasi kebijakan tersebut akan memaksimalkan kinerja posko di level terkecil seperti RT/RW dan kelurahan.
"Dalam implementasinya perlu kembali mengevaluasi kinerja posko termasuk pencatatan dan pelaporan kasus," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Akan Terapkan Mikro Lockdown, Komisi IX: Pemerintah Harus Pastikan Kehidupan Warga
"Sebab itu, dimohon setiap pemerintah daerah untuk kembali mengevaluasi kinerja posko di masing-masih desa dan kelurahan," sambungnya.
Masyarakat, lanjut Wiku juga diharapkan dapat berpartisipasi agar implementasi kebijakan ini dapat berjalan baik di lapangan.
Diberitakan sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan micro lockdown yang akan dilakukan mengacu pada strategi yang saat ini diterapkan di Wisma Atlet dan dinilai cukup efektif.
"Melalui testing dan tracing yang kuat, langkah lockdown di level mikro, seperti yang dilakukan di Wisma Atlet, dapat kita implementasikan seandainya transmisi lokal varian Omicron sudah terdeteksi," kata Luhut, Senin (27/12/2021).
Luhut menuturkan testing penting dilakukan untuk mengidentifikasi potensi penyebaran kasus yang cepat dan mengisolasi agar tidak meluas.
"Jadi kita lihat sekarang, begitu kita taruh semua di-lockdown di Wisma Atlet, kelihatan tidak berkembang. Tapi masih kita tidak tahu apakah dari daerah lain apa yang ada yang masuk, yang lolos dari sini," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Akan Terapkan Mikro Lockdown Jika Terdeteksi Transmisi Lokal Varian Omicron
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV