6 Fakta atau Mitos Diabetes Melitus: Apa Nasi yang Dimasak Kemarin Punya Kadar Gula Lebih Rendah?
Kesehatan | 27 Desember 2021, 05:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Banyak fakta dan mitos yang beredar di sekitar Diabetes Melitus (DM) bisa membuat Anda bingung.
Sebelumnya, melansir rsud.purbalinggakab.go.id, penyakit Diabetes Melitus atau dikenal juga dengan kencing manis/sakit gula adalah penyakit kronik dengan konsentrasi gula dalam darah yang tinggi.
Seseorang yang mempunyai saudara, orang tua atau kakek-nenek dengan diabetes; obesitas (gemuk) atau berat badan lebih; usia di atas 45 tahun; Prediabetes (glukosa darah puasa atau sesudah makan melebihi normal atau toleransi glukosa terganggu); mempunyai tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi; serta melahirkan bayi lebih dari 4 kg, merupakan orang-orang yang berisiko tinggi terkena Diabetes Melitus.
Seorang dokter penyakit dalam, Puspito Dewi mengakui di masyarakat memang masih banyak informasi tentang Diabetes Melitus yang belum bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.
“Informasi seperti ini dapat kita katakan sebagai mitos. Namun apakah mitos tersebut dapat dipercaya?” kata dr Puspito Dewi, Sp PD.
Baca Juga: Indonesia Tempati Peringkat ke-7 Dunia Kasus Diabetes Terbanyak, Pakar: Kurangi Makan Nasi
Melansir rsupsoeradji.id, Minggu (26/12/2021), berikut ini deretan mitos atau fakta terkait Diabetes Melitus:
1. Mitos: nasi yang dimasak kemarin memiliki kadar gula lebih rendah
Faktanya, nasi kemarin dan nasi yang baru dimasak memiliki kandungan glukosa yang sama. Mengonsumsi nasi dengan porsi yang tepat dan gizi yang seimbang dapat menjaga kadar gula darah tetap normal.
2. Mitos: diabetes hanya diderita oleh orang berusia di atas 50 tahun
Faktanya, diabetes dapat diderita oleh semua orang di segala usia karena faktor risiko diabetes adalah karena riwayat keturunan dan gaya hidup.
Bagi orang berusia di bawah 50 tahun yang memiliki gaya hidup tidak sehat maka memiliki faktor risiko yang tinggi untuk menderita diabetes.
3. Mitos: diabetes hanya diderita oleh orang yang kegemukan
Faktanya, semakin banyak jaringan lemak yang Anda miliki maka sel tubuh lebih kebal terhadap insulin.
Selain itu orang yang berbadan kurus pun dapat menderita diabetes karena tubuhnya kekurangan jumlah insulin.
Baca Juga: Mana yang Lebih Aman untuk Penderita Diabetes, Semangka Utuh atau Jus?
4. Mitos: keturunan diabetes pasti menderita diabetes
Faktanya, tidak semua keturunan diabetes akan menderita penyakit diabetes. Apabila keturunan diabetes dapat menjaga pola hidup sehat dan rutin berolahraga.
Selain itu juga sering memantau kesehatan secara rutin ke dokter maka dapat menurunkan risiko diabetes.
5. Mitos: makan terlalu banyak gula dapat menyebabkan diabetes
Faktanya, pola hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan seseorang menderita diabetes. Salah satu contoh pola hidup yang tidak sehat adalah dengan mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat, kalori dan lemak, namun tidak melakukan aktivitas fisik.
Hal tersebut meningkatkan risiko menderita diabetes.
Baca Juga: Jadi Barang Mahal di Luar Negeri, Batang Pohon Pisang Ternyata Bisa Obati Diabetes dan Darah Tinggi
6. Mitos: orang tua diabetes, anaknya pasti diabetes
Mitos diabetes ini tidaklah tepat. Meskipun kita memiliki orang tua dengan diabetes, kita tidak akan mengalami hal yang sama. Menurut berbagai penelitian, faktanya diabetes dapat dicegah.
Cara mencegah diabetes bisa dilakukan dengan pola hidup sehat, rutin olahraga, dan menjaga berat badan ideal. Cara tersebut efektif dalam menurunkan risiko terjadinya diabetes.
Penulis : Gading Persada Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV