> >

Demokrat Bantah Jalankan Sistem Oligarki: 20 Tahun Berdiri, Kami Sudah Punya Lima Ketua Umum

Berita utama | 21 Desember 2021, 16:53 WIB
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Demokrat membantah menjalankan sistem oligarki di partainya selama 20 tahun berdiri.

Demikian dikatakan Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/12/2021).

“Demokrasi berjalan dengan sangat baik di Partai Demokrat. Kami tidak mengenal sistem oligarki di partai kami. Selama dua puluh tahun berdiri, kami sudah melaksanakan lima kongres, dan kami sudah punya lima ketua umum,” ucap Herzaky.

Herzaky mengatakan, dalam Partai Demokrat ada mekanisme pemilihan dan regenerasi kepemimpinan yang berjalan dengan tertib dan konsisten.

Begitu pula dengan kepengurusan di tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kotamadya, ada aturan, mekanisme pemilihan, dan masa jabatan yang jelas.

Baca Juga: Narji Lebih Pilih Gabung ke PKS, Demokrat: Semoga Sukses

Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maupun ketua-ketua umum sebelumnya, kata Herzaky, terpilih melalui proses yang sangat demokratis dan konstitusional.

“Pertama, dipilih oleh para pemilik suara di Kongres. Kedua, berdasarkan aturan dan mekanisme yang ditetapkan di Kongres, yaitu AD/ART dan peraturan organisasi maupun ketentuan internal lainnya,” ujar Herzaky.

“Ketiga, ada ruang demokrasi yang sangat luas untuk seluruh kader, untuk ikut serta dalam kontestasi Ketua Umum selama memenuhi persyaratan yang ditetapkan,” tambahnya.

Oleh karena itu, kata Herzaky, fokus Partai Demokrat adalah memikirkan cara membangun masyarakat, bangsa, dan negara ini, agar bisa menjadi negara maju, adil, dan makmur, siapapun pemimpinnya.

“Bicara mengenai nation state, sustainable and continuos growth, Indonesia Emas 2045. Bagaimana bisa berkontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan negara, baik ketika kami di dalam maupun di luar pemerintahan,” ucapnya.

Baca Juga: Demokrat Minta Perppu Hapus Presidential Threshold 20 Persen, Gerindra: Memangnya Ada Kegentingan?

“Tak ada waktu dan tak perlulah kami mengomentari urusan internal partai lain, apalagi membanding-bandingkan. Tiap organisasi tentu punya kultur dan cara sendiri,” tambah Herzaky.

Herzaky lebih lanjut menambahkan, kalau ada partai lain yang sedang melakukan refleksi atau introspeksi internal, tak perlulah Partai Demokrat mengomentarinya.

Sebab, kata dia, membanding-bandingkan partai lain dengan partainya bukanlah karakter Partai Demokrat.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU