Dituding Libatkan Ulama dalam Berpolitik, Sandiaga Uno Buka Suara
Politik | 19 Desember 2021, 20:08 WIBKUTA, KOMPAS.TV - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Uno buka suara usai dituding melibatkan ulama terkait kepentingan menjadi calon presiden (Capres) di Pilpres 2024 mendatang.
Sandiaga Uno menyatakan dirinya sama sekali tidak ada pikiran ke politik dan hanya fokus untuk Parekraf saja.
"Saya fokusnya di Parekraf. Enggak kepikiran sama sekali (berpolitik). Saya selalu memuliakan ulama," ujarnya dalam video yang diterima Kompas TV, Minggu (19/12/2021).
Baca Juga: Desak Sandiaga Uno Minta Maaf, Politikus Gerindra Berharap Tidak Libatkan Ulama Dalam Berpolitik
Mantan Calon Wakil Presiden 2019 itu menegaskan untuk tak terpecah belah terhadap isu politik dan mengutamakan persatuan.
"Jadi itu tanggapan saya. Saya fokus di Parekraf. Saya yakin saat ini adalah yang paling penting untuk kita disatukan. Jangan kita dipecah belah, apalagi oleh isu politik yang masih sangat jauh," tegasnya.
"Fokus saya adalah kebangkitan pariwisata kita," pungkas Sandiaga.
Sebelumnya diberitakan Sandiaga Uno dianggap memanfaatkan Forum Ijtima Ulama untuk kepentingannya dalam Capres di Pilpres 2024 mendatang.
Salah satu yang menentangnya adalah Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Kamrussamad dan mendesak Sandiaga Uno untuk meminta maaf.
Baca Juga: Sandiaga Uno Didukung Maju Pilpres 2024, Gerindra: Jadwal Pemilu Aja Belum Ada
"Saya berharap supaya Mas Sandiaga Uno bisa segera menyadari untuk tidak melibatkan ulama ataupun identitas beragama dalam berpolitik. Ayo, kita jaga persatuan," kata Kamrussamad dikutip dari Kompas TV, Minggu (19/12).
Menurut dia, dukungan dapat diperoleh dengan cara bekerja dengan baik sebagai pembantu presiden.
"Kalau untuk meraih simpati rakyat dan dukungan rakyat, cukup dengan tunjukkan kinerja. Sekarang ada amanah dari Presiden Jokowi, lakukan yang terbaik di bidang di mana ditugaskan, dan saya sarankan untuk segera minta maaf," ujarnya.
Penulis : Danang Suryo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV