> >

Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Termasuk Omicron usai Libur Nataru, Ini yang Dilakukan Pemerintah

Update corona | 17 Desember 2021, 11:54 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito (Sumber: Dok. BNPB)

Pertama, mobilitas masyarakat. 

Wiku menyayangkan adanya peningkatan mobilitas masyarakat sejak Juli hingga Desember 2021 seperti di terminal, stasiun, bandara dan pelabuhan, pusat perbelanjaan retail, rekreasi taman atau ruang terbuka publik serta perkantoran. Hal itu diketahui melalui data Google Mobility.

Pengendalian dan pengetatan mobilitas diketahui memiliki efek yang cukup besar bagi kondisi perekonomian masyarakat.

"Oleh sebab itu mari kita bersama mempertahankan mobilitas yang aman Covid-19 dengan mematuhi kebijakan dan disiplin protokol kesehatan," jelasnya.

Kedua, cakupan vaksinasi dosis lengkap. Karena cakupan vaksinasi yang tinggi menunjukkan perlindungan maksimal terhadap masyarakat.

Saat ini, baru tiga provinsi yang cakupannya mencapai 70 persen yaitu Kepulauan Riau, DI Yogyakarta dan Bali. Sementara, 31 provinsi lainnya capaiannya di bawah 70 persen dan setidaknya ada 19 provinsi yang capaiannya masih di bawah target WHO yaitu 40 persen.

Ketiga, protokol kesehatan.

Keempat, testing dan tracing.

Strategi terakhir tersebut menjadi hal utama untuk mendeteksi kasus secara masif.

Pendeteksian yang semakin cepat dan masif dapat mencegah meluasnya penularan dan dapat meningkatkan potensi kesembuhan karena segera ditangani.

Saat ini angka testing terus meningkat melebihi 1,6 juta orang per minggu ini. 

Namun, Wiku membeberkan bahwa jumlah deteksi tersebut didominasi pemeriksaan antigen sebesar 88 persen, sedangkan PCR sebesar 12 persen.

"Untuk itu 4 langkah kunci harus kita upayakan bersama agar kondisi kasus tetap terkendali dan tidak menjadi peluang bagi virus, termasuk varian baru untuk menular dan mengakibatkan naiknya kasus," pungkas Wiku.

Penulis : Hedi Basri Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU