> >

Laura Anna Keluhkan Asam Lambung Sebelum Meninggal, Benarkah Asam Lambung Mematikan?

Kesehatan | 16 Desember 2021, 12:11 WIB
Ilustrasi sakit perut. Benarkah asam lambung mematikan? (Sumber: foto.wuestenigel.com/Marco Verch)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Selebgram Edelenyi Laura Anna sempat mengeluhkan asam lambung dan sesak napas sebelum meninggal dunia pada Rabu (16/12/2021) pukul 09.22 WIB.

Hal ini diungkapkan oleh sahabatnya, Putri Syah Alam, yang mengatakan bahwa Laura Anna mengonsumsi obat pereda asam lambung.

“Dia bilang asam lambung, dan baru minum obat asam lambung,” kata Putri Syah Alam.

Laura Anna juga sempat dilarikan ke IGD gegara sesak napas. Kondisinya membaik setelah mendapatkan penanganan di IGD.

Baca Juga: Kronologi Laura Anna Meninggal, Sempat Keluhkan Sesak Napas dan Asam Lambung

Namun, sesak napasnya kembali datang hingga nyawanya tak tertolong saat hendak dilarikan ke rumah sakit.

Asam lambung sendiri merupakan salah satu penyakit yang diderita oleh banyak orang.

Asam lambung yang sering kambuh juga dapat menyebabkan penyakit gastroesophageal reflux disease alias GERD.

Apakah asam lambung dapat membuat seseorang meninggal?

Asam lambung adalah kondisi ketika isi lambung naik ke kerongkongan. Beberapa orang mengalami asam lambung yang ringan dari waktu ke waktu.

Umumnya, asam lambung memiliki risiko komplikasi yang kecil apabila refluks yang dialami kecil. Namun, asam lambung yang sering terjadi bisa jadi menjadi pertanda dari GERD.

Melansir Healthline, Kamis (16/12/2021), GERD sendiri bukanlah kondisi yang dapat mengancam nyawa seseorang atau menyebabkan kematian.

Namun, GERD dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang lebih serius, bahkan kompikasi apabila tidak ditagani.

Ada beberapa komplikasi yang dapat muncul karena GERD, di antaranya:

1. Esofagitis

Asam lambung yang sering naik dapat memicu peradangan di kerongkongan atau esofagitis. Penderita esofagitis akan kesulitan menelan dan apabila tidak ditangani dapat menyebabkan tukak dan striktur esofagus.

Beberapa gejala dari esofagitis, seperti sakit tenggorokan, suara serak, dan maag.

Baca Juga: Asam Lambung Naik di Malam Hari? Coba Posisi Tidur Ini Agar Cepat Mereda

2. Ulkus esofagus

Asam lambung juga dapat merusak lapisan kerongkongan dan membuat tukak yang menyakitkan. Jenis tukak lambung ini disebut dengan tukak esofagus.

Beberapa gejala yang timbul, seperti sensari terbakar di area dada, gangguan pencernaan, nyeri saat menelan, mual, maag, hingga tinja berdarah.

Tukak esofagus yang tidak segera diobati dapat menyebabkan kompilasi yang lebih serius, seperti perforasi esofagus (lubang di kerongkongan) atau tukak berdarah.

3. Pneumonia aspirasi

Apabila asam lambung naik ke kerongkongan atau mulut terhirup ke dalam paru-paru, maka pneumonia aspirasi dapat menjadi ancaman yang serius,

Paru-paru akan terinfeksi dan menyebabkan gejala, seperti demam, batuk dalam, nyeri dada, sesak napas, mengi, kelelahan, perubahan warna biru pada kulit, hingga kematian.

Baca Juga: Asam Lambung Kerap Naik, Ini Penyebabnya

4. Barret’s esophagus

Kerusakan yang terjadi secara terus menerus pada kerongkongan akibat asam lambung yang naik dapat memicu perubahan seluler pada lapisan kerongkongan.

Barret’s esophagus terjadi saat sel-sel skuamosa yang terdapat pada esofagus bagian bawah digantikan sel-sel kelenjar. Sel-sel kelenjar ini disebutkan dapat meningkatkan risiko terkena kanker kerongkongan.

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Healthline


TERBARU