Jelang Muktamar, Sejumlah Profesor dan Akademisi di Jawa Timur Beri Rekomendasi untuk Masa Depan NU
Peristiwa | 15 Desember 2021, 15:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah Profesor dan kademisi NU di Jawa Timur merekomendasikan agar NU dalam menyongsong abad kedua perlu mengembangkan teknologi dengan tetap berakar pada karakter tradisi lokal. Hal ini, kata mereka, perlu juga dijelaskan dalam forum Muktamar nanti yang digelar di Lampung 23-25 Desember.
Para akademi ini menerbitkan sebuah rekomendasi untuk NU yang ditanda tangani oleh para rector dan professor terkemuka di Jawa Timur, antara lain Rektor Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) Prof Mochamad Ashar hingga Rektor Universitas Brawijaya Malang Prof Nuhfil Hanani AR.
Rekomendasi tersebut merupakan hasil dari pertemuan bertema “Menyongsong Abad ke-2 Masa Pengabdian Nahdlatul Ulama” yang diikuti oleh pengurus wilayah dan cabang-cabang NU di Jawa Timur dan para akademisi serta professor terkait situasi Muktamar NU yang akan digelar di Lampung mendatang, hingga soal masa depan NU sebagai organisasi.
“NU aktif mengembangkan ekosistem iptek yang berakar pada karakter lokal tetapi berseiring dengan perkembangan iptek global,” demikian bunyi rekomendasi yang diserahkan kepada Ketua Panitia Pengarah Muktamar Ke-34 NU Prof Muhammad Nuh sebagaimana rilis yang diterima KOMPAS TV siang ini, Rabu (15/12/2021).
Baca Juga: Pemerintah Dituding Intervensi Muktamar, Ketua PBNU Bilang Tidak Ada, tapi...
Selain itu, bunyi rekomendasi itu, NU harus tetap berakar pada tradisi lokal, pengembangan iptek juga tidak boleh menafikan karakter NU.
“NU harus aktif mengembangkan ekosistem masyarakat yang tetap berakar kuat pada nilai karakter ke-NUan yang berjalan seiring dengan perkembangan iptek global,” lanjut rekomendasi tersebut.
Untuk mengembangkan teknologi, kata rekomendasi itu, NU perlu untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dan memberikan penguatan edukasi literasi teknologi sehingga warga NU mampu menjadi pemain bukan sebagai penonton di era Society 5.0 NU aktif memfasilitasi dan pengembangkan teknologi tepat guna untuk warga NU.
Transformasi NU agar Lebih Diterima Publik
Oleh karena itu, menurut forum rector dan professor itu, NU perlu aktif melakukan transformasi digital di semua bidang agar NU menjadi bagian dari warga global dan tidak tertinggal.
Di bidang pertanian, misalnya, NU perlu memungkinkan adanya pegelolaan sektor pertanian efektif, efisien dan berkelanjutan, serta menguntungkan.
Di bidang ekonomi, NU juga perlu mewadahi potensi dan kekuatan warga NU dengan kekuatan teknologi.
“NU memfasilitasi tumbuh kembangnya kekuatan-kekuatan ekonomi warga NU, seperti UMKM, start up, industri halal, dan wisata halal, ekspor impor dan seterusnya, agar mampu bersaing dan berkolaborasi dengan kekuatan-kekuatan ekonomi lain, baik di tingkat lokal, nasional dan global,” lanjut poin rekomendasi itu.
Baca Juga: Fokus Pelayanan Umat, Berikut Beberapa Hal yang Dibahas Para Ulama di Forum Muktamar NU
Lebih jauh, para akademisi juga mendorong NU untuk membangun pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi skala internasional, yang didasari oleh kreativitas dan inovasi tinggi, serta memberikan jaminan profesionalisme dan penghormatan kepada hak-hak kekayaan intelektual.
Hal lain yang perlu dilakukan adalah pengembangan Big Data seperti yang terkait dengan jumlah keanggotaan, SDM, talenta, jumlah riil pesantren terafiliasi NU, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, pelaku ekonomi dan bisnis, dan data-data lain.
NU juga perlu menggunakan media-media baru dalam menyemai dakwah agar adaptif dengan zaman.
“Penggunaan media baru dalam berdakwah oleh pendakwah NU sesuai kebutuhan jaman dan golongan sasaran dakwah,” demikian bunyi rekomendasi tersebut.
Ketua Panitia Pengarah Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama Prof Muhammad Nuh berterima kasih menerima rekomendasi pemikiran dari akademisi NU yang ada di Jawa Timur.
Menurutnya, rekomendasi ini sudah menampilkan keutuhan pemikiran dilihat dari perumusnya yang mewakili perguruan tinggi umum, perguruan tinggi keagamaan, dan perguruan tinggi bidang pendidikan
Rekomendasi ini dirumuskan oleh Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Achmad Jazidie, Wakil Rektor I Unusa Prof Kacung Marijan; Wakil Rektor II Unusa Ir. Mohammad Faqih; Rektor UPN Veteran Jatim Prof Akhmad Fauzi; Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang Prof HM Zainuddin; Rektor Universitas Negeri Malang Prof Ahmad Rofi’uddin; Rektor UIN Sunan Ampel Prof Masdar Hilmy; Rektor Universitas Trunojoyo Madura H Muh Syarif; Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Nurhasan; Rektor Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) Prof Mochamad Ashari; dan Rektor Universitas Brawijaya Malang Prof Nuhfil Hanani AR.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV