> >

Delegasi Presidensi G20 Tak Harus Karantina tapi Hanya Boleh Bepergian dari Hotel ke Venue

Peristiwa | 13 Desember 2021, 17:19 WIB
Delegasi Presidensi G20 mendapat diskresi untuk tidak harus melakukan karantina setibanya di Indonesia, tapi mereka hanya boleh bepergian dari hotel menuju venue. (Sumber: Tangkapan layar YouTube)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Delegasi Presidensi G20 mendapat diskresi untuk tidak harus melakukan karantina setibanya di Indonesia, tapi mereka hanya boleh bepergian dari hotel menuju venue atau lokasi kegiatan.

Penjelasan itu disampaikan oleh Koordinator Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, dalam diskusi dengan judul Menjaga Wajah Bangsa di Gelaran G20, yang disiarkan langsung melalu channel YouTube Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Senin (13/12/2021).

“Memang untuk delegasi G20 kita berikan diskresi untuk tidak karantina, tetapi kita ubah bahwa karantinya saat melakukan pertemuan. Delegasi itu hanya boleh dari hotel ke venue dan kembali lagi,” jelasnya.

Baca Juga: Sorong Jadi Salah Satu Lokasi Pertemuan G20, Kemenkes Beri Perhatian Khusus

Dia menambahkan, untuk menjaga agar para delegasi tersebut tidak bepergian ke tempat lain, pihaknya telah memberi tahu laisson officer (LO) yang mendampingi mereka untuk memastikan.

“Setiap delegasi didampingi oleh laisson officer, dan kami sudah memberitahukan pada para laisson officer tersebut bahwa mereka harus menjaga para delegasi, jangan boleh keluar.”

Sebagai langkah antisipasi penyebaran covid, para delegasi dan setiap orang yang menghadiri kegiatan juga akan dilakukan tes rapid antigen setiap hari.

Nantinya, setelah mereka pulang juga akan dilakukan tes PCR.

“Para panitia, pada akhir kegiatan semua dilakukan PCR, dan diulang kembali pada hari kelima,” tuturnya.

Imran juga menjelaskan bahwa Indonesia sebagai perwakilan negara dunia ketiga di dalam G20, dan Indonesia merupakan presidensi pertama dari negara berkembang di G20.

“Jadi mewakili suara dari negara berkembang. Termasuk tadi, bagaimana kita bisa mengupayakan agar negara berkembang tidak hanya menjadi pasar, tetapi ikut berperan dalam manufacture, ikut membangun, memroduksi alat kesehatan terkait dengan Covid.”

Sementara, terkait pencegahan penyebaran Covid, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Andreas Dipi Patria, menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kemenhub untuk pengaturan penerbangan.

“Memang pengaturan penerbangan ini penting, mengingat kegiatan G20 dilaksanakan di banyak kota besar di Indonesia.”

“Kita sudah berkoordinasi dengan Kemenhub untuk memastikan bahwa prosedur datang dan berangkatnya di bandara ini betul-betul terkontrol dengan baik,” tuturnya.

Dia menambahkan, penerbangan internasional menggunakan jalur khusus yang terpisah dengan penumpang umum. Sehingga protokol kesehatan benar-benar terkendali.

“Kita mengeliminir delegasi yang datang G20 dengan penumpang umum.”

Baca Juga: Jokowi Akan Tanam 12 Juta Bibit Mangrove di Presidensi G20, Lahan Hanya Mampu untuk 10 Juta

Menurutnya, nantinya ada kemungkinan beberapa delegasi akan datang bukan dengan pesawat komersil. Sebab, sejumlah maskapai belum membuka kembali jalur penerbangan internasional.

Oleh karena itu, arus lalu lintas udara harus diatur dengan mempertimbangkan jadwal dan lokasi penyelenggaraan.

“Rute dan jadwal penerbangan akan diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu penerbangan sipil selama kegiatan berlangsung,” tambahnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU